Dicari! Pendaki yang Viral Panjat Lalu Joget di Tugu Puncak Merbabu

Dicari! Pendaki yang Viral Panjat Lalu Joget di Tugu Puncak Merbabu

Ragil Ajiyanto - detikNews
Kamis, 07 Okt 2021 16:38 WIB
Kasubag TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setiawan,
Kasubag TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setiawan (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menyayangkan aksi pendaki yang nekat memanjat dan berjoget di atas Tugu Triangulasi Puncak Gunung Merbabu, Jawa Tengah. BTNGMb kini mencari para pendaki yang video dan fotonya viral di media sosial tersebut.

"Kami menyayangkan dan mengharap para pendaki Taman Nasional Gunung Merbabu dan Taman Nasional lain, tentunya kita harus menjadi pendaki yang bijak, yang menjaga norma dan mengikuti aturan, regulasi yang ditetapkan," kata Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, saat ditemui di kantornya Jalan Merbabu, Boyolal, Kamis (7/10/2021).

Johan menerangkan pihaknya kini mencari para pendaki yang viral berjoget di atas tugu tersebut. Pihaknya tengah menelusuri data pendaki tersebut apakah melalui jalur resmi atau jalur yang belum dibuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sedang menyelidiki (pendaki viral tersebut). Kita mencoba beberapa kemungkinan, tapi kita juga di pintu pendakian Thekelan sekarang sudah kita tapis, apakah ini masuk di dalam daftar pendaki yang terdaftar di booking online tanggal 5 (Oktober 2021) atau tidak. Atau bisa jadi melalui jalur yang ditutup, yang belum dibuka, kita belum tahu itu. Kita mencoba mendalami, mencari informasi," terang Johan.

Di sisi lain, Johan menerangkan tugu yang dibangun di Puncak Merbabu itu merupakan aset negara yang dibangun dari uang rakyat melalui pajak. Pembangunan tugu itu pun digunakan untuk kepentingan wisata pendakian sehingga ada aturan yang harus ditaati.

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan Tugu Triangulasi itu dibangun pada 2017 lalu. Tak hanya dibangun di Puncak Syarif, tugu itu juga dibangun di Puncak Kentengsongo. Setiap tahunnya tugu-tugu itupun mendapat perbaikan.

"Tugu itu (Puncak Triangulasi) baru saja diperbaiki. Pada saat PPKM kemarin, (pendakian ditutup) diperbaiki karena sebelum itu kan (Tugu Puncak Triangulasi) condong, miring. Karena dirasa membahayakan sehingga kita lakukan perbaikan," jelasnya.

Dengan adanya perbaikan tersebut, diharapkan keberadaan tugu-tugu di puncak Gunung Merbabu itu bisa awet. Selain itu, keberadaan tugu itu juga menjadi penanda para pendaki telah mencapai puncak Gunung Merbabu.

Selengkapnya di halaman selanjutnya..

"Sebelumnya tugu ini sudah condong miring dan membahayakan. Saat penutupan di masa PPKM kemarin, kita lakukan perbaikan. Kita berharap bisa memberikan manfaat yang awet, yang lama kepada para pendaki untuk berbagai background foto sekaligus sebagai monumen pencapaian sudah mencapai puncak Gunung Merbabu," ujarnya.

Dia menambahkan upaya membangun tugu di puncak Gunung Merbabu itu tidaklah mudah. Butuh perjuangan dari para relawan maupun tukang bangunan untuk membawa material dari bawah menuju puncak.

"Kita cor, kita bawa material semen, batu, air dari bawah ke atas. Dibantu masyarakat, relawan untuk melakukan perbaikan dan sekarang sudah bagus, harapannya bisa awet, memberi sebagai tanda sudah sampai puncak," ujar dia.

Untuk diketahui, pendakian di Gunung Merbabu dibuka lagi saat masa PPKM sejak tanggal 5 Oktober 2021 lalu. Namun baru satu jalur, yakni jalur Thekelan, Kabupaten Semarang. Video yang menunjukkan pendaki memanjat tugu dan berjoget tersebut viral pada tanggal 6 Oktober 2021 atau satu hari setelah dibuka.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads