Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta di Kalurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta, diduga diteror molotov, Sabtu (18/9) dini hari. Polisi turun tangan melakukan olah TKP.
Kanit Reskrim Polsek Kotagede Iptu Mardiyanto mengatakan dari informasi yang dikumpulkan, saat kejadian diketahui kantor LBH Yogya dalam keadaan kosong.
"Jadi informasi sementara diketahui dini hari, karena kantor ini sementara tidak ada yang menempati. Jadi diketahui setelah salah satu pegawai datang pagi tadi sudah ada bekas-bekas seperti bom molotov," kata Mardiyanto kepada wartawan, Sabtu (18/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil olah TKP, ditemukan bekas botol yang diduga sebagai molotov. Selain itu, terdapat bekas terbakar.
"Yang ada di TKP sekarang ini ada bekas botol bensin itu, kemudian ada bekas api yang menyala karena itu ada cat yang mengelupas. Kalau dari bekasnya mungkin 1 botol," terangnya.
Dari benda-benda yang ditemukan di lokasi kejadian dan bekas benda yang terbakar, polisi mengungkapkan jika hal itu terjadi karena molotov.
"Kalau lihat dari bekasnya sampai membakar ini dari botol yang diisi bensin, kemudian ada sumbu dan dinyalakan kemudian dilempar. Istilahnya molotov," ungkapnya.
Mardiyanto mengatakan, pihaknya masih berusaha memeriksa saksi-saksi. Termasuk memeriksa rekaman CCTV. Hanya saja, dari 2 CCTV yang terpasang, semuanya dalam kondisi mati.
"CCTV ada tapi saya tanya penjaga CCTV-nya mati. Jadi ada 2 yang terpasang tapi kondisinya mati. Ini merupakan kendala juga," jelasnya.
"Jadi sementara ini masih kita lakukan pendalaman dulu sambil menunggu pihak yang bisa memberikan keterangan kepada kami karena sampai saat ini belum bisa kami mintai keterangan," tambahnya.
Selain itu, kata Mardiyanto, saat kejadian para tetangga tidak mendengar suara keributan.
"Kalau tetangga sebelah tidak mendengar adanya ribut-ribut," sebutnya.
Lebih lanjut, Mardiyanto menerangkan, posisi pelaku saat melempar molotov diperkirakan dari jarak dekat.
"Posisi melempar dimungkinkan karena jaraknya dekat bisa dari luar pagar, karena melihat posisi ini dia dalam posisi cepat tergesa-gesa. Jadi begitu lempar kemudian pergi. Dimungkinkan dua orang, satu pengendara satunya yang melempar," paparnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...