Respons Gibran soal Eks Pejabat Era Walkot Jokowi Ngaku Diperas Jaksa

Respons Gibran soal Eks Pejabat Era Walkot Jokowi Ngaku Diperas Jaksa

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Jumat, 03 Sep 2021 15:16 WIB
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Mantan kepala dinas Pemkot Solo pada era Wali Kota Joko Widodo (Jokowi), Hasta Gunawan, mengungkap kisah dirinya menjadi korban percobaan pemerasan oleh oknum jaksa. Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, merespons.

Mengenai kasusnya, Gibran mengaku tak pernah tahu-menahu. Menurutnya, kasus sudah terjadi cukup lama, yakni tahun 2012-2013.

"Sudah lama sekali. Saya nggak tahu itu," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, Jumat (3/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dirinya berharap agar tidak ada lagi ASN yang menjadi korban pemerasan. Seperti belakangan ini, beberapa ASN Pemkot Solo, termasuk eks ajudan Jokowi juga menjadi korban pemerasan.

"Kalau ada penipuan, pemerasan, laporkan ke saya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Dalam postingan Hasta Gunawan di akun Facebook pribadinya mengatakan bahwa dugaan korupsi yang sedang ditangani Kejati Jateng itu terjadi pada tahun 2012, sedangkan dia diperiksa sebagai saksi pada tahun 2013.

Pada tahun 2012 Pemkot Solo dipimpin oleh wali kota Jokowi yang berpasangan dengan FX Rudy sebagai wakilnya. Sedangkan pada tahun 2013, Solo sudah dipimpin FX Rudy sebagai wali kota menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Hasta yang saat itu menjabat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapermas dan KB) sempat diperiksa di Kejati Jateng sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan lahan tanah di Mojosongo, Solo.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Saat ini Hasta sudah pensiu namun pengalaman itu dituliskan oleh Hasta Gunawan melalui akun Facebook pribadinya dua hari yang lalu. Saking panjangnya curahan hatinya, Hasta sampai memberikan judul di setiap bagian tulisannya yakni Unforgetable story (bagian 1-6).

"Dipanggil jaksa tindak pidana korupsi (tipikor) di kejakti Semarang merupakan mimpi buruk sepanjang pengabdianku, thn 2013 ketika saya menjabat Ka DKP....dipanggil sbgai saksi atas dugaan korupsi thn 2012 di Badan pemberdayaan Masyarakat pemberdayaan perempuan perlundungan anak dan Keluarga berencana( Bapermas pp pa dan kb)," demikian salah satu kutipan dalam postingan Hasta itu.

"Setiap menghadiri panggilan sebagai saksi di Kejaksaan tinggi saya selalu laporan scr lesan kpd atasan saya...saya diancam..saya diperas..dimintai uang dll, atasan saya pun pernah berseloroh : dah Has dikasih saja ...pakai uang ku," tulisnya pada bagian lain.

Saat dihubungi, Hasta mempersilakan postingannya itu dikutip. Hasta mengaku memang sengaja menuliskan pengalamannya itu.Saat kasus korupsi itu diusut Hasta menjabat sebagai Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapermas dan KB) Kota Solo pada era Joko Widodo menjadi Wali Kota.

"Ya tidak apa-apa, itu hanya mengganjal saja dulu setelah selesai kasusnya jadi bermusuhan dengan teman-teman. Setelah sudah selesai semua mengaku pernah dimintai uang," kata Hasta saat dihubungi detikcom, Kamis (2/9).

Halaman 3 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads