Puluhan selebaran bernada satire berkait PPKM kembali muncul di pusat Kota Klaten, Jawa Tengah. Beberapa selebaran kali ini menyebut mantan Mensos, Juliari Batubara.
Pantauan detikcom, Rabu (1/9/2021), selebaran itu ditempelkan di tembok proyek PTPN jalan Pramuka, Klaten Tengah, tugu Perwari depan kejaksaan negeri, tiang lampu traffic light Sangkal Putung Jalan mayor Kusmanto, simpang empat GOR Gelarsena jalan mayor Sunaryo, simpang tiga Bareng Lor jalan Veteran. Selain itu ditemukan di pagar tembok GOR.
Selebaran itu memuat berbagai tulisan kalimat. Diantaranya 'Dipaksa Sehat di Neg*Ra Sakit hehe,'. Ada juga yang menyinggung mantan Mensos Juliari Batubara, 'Wahai Netizen yang Budiman, Apabila Kami Divonis Tolong hina kami agar diringankan vonisnya seperti bapak Juliari Batubara hehe'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga bertuliskan kalimat, 'koruptor hukumannya diperpendek, sedangkan mobilitas ekonomi terombang ambing, dipaksa sabar sampai perpanjangan PPKM selesai,'. Ada juga tulisan bernada seru, 'Semangat bapak ibu terdampak PPKM...!! Dipaksa sehat di neg*ra sakit,'.
Selebaran kali ini sama dengan sebelumnya dicetak printer dengan kertas folio. Bedanya kali ini ditempatkan dengan selotip.
Haryanto, penjual masker di depan gedung Kejari Klaten mengatakan tidak tahu siapa yang memasang selebaran itu. Saat dirinya datang pagi tadi selebaran-selebaran itu sudah ada.
"Tidak tahu siapa yang masang. Saya ke sini sudah ada di tempel,'' kata Haryanto kepada detikcom di lokasi, siang hari ini.
Yang jelas, ungkap Haryanto, sehari sebelumnya selebaran itu belum ada. Penempelan itu bukan yang pertama.
"Ini yang kedua sebab beberapa Minggu lalu ada tapi terus dicopot. Ini kok ada lagi, tulisannya lucu tapi pokoknya jangan menghasut lah," lanjut Haryanto.
Warga di simpang empat Sangkal Putung, Muji juga mengaku tidak tahu terkait pemasangan selebaran tersebut. Saat dirinya datang ke lokasi hari ini, selebaran-selebaran itu sudah tertempel di beberapa titik.
"Saya pagi ke sini sudah ada tempelan itu. Kemarin padahal belum ada," kata Muji kepada detikcom di lokasi.
Selebaran bernada satire berkait PPKM juga ada di kompleks Pemkab Klaten. Pantauan detikcom di kompleks Pemkab Klaten Jalan Pemuda, satu selebaran ditempelkan pada papan rambu yang berada di pintu masuk barat.
Papan rambu itu berisi gambar penunjuk arah masuk dan perintah tamu harap lapor serta kaca harap dibuka. Di bagian papan rambu tertulis 'Bagian umum Setda Kab. Klaten'.
Lembaran selebaran tersebut sama dengan yang ada di jalan protokol pusat kota, GOR dan tugu Perwari. Selebaran terbuat dari kertas ukuran folio.
Tulisan terbuat dari cetakan printer bertinta hitam. Kertas selebaran ditempelkan dengan selotip.
Hanya saja pada selebaran di pintu masuk Pemkab tersebut kalimat yang berbeda yakni sebagai berikut, 'HANYA DISINI NEGARA TAKUT
KRITIKAN!!! *ORANG YANG MENGKRITIK ADALAH ORANG YANG MERDEKA,
ORANG YANG MENERIMA
KRITIKAN ADALAH ORANG YANG PALING MERDEKA
..BUYA HAMKA'.
Sejumlah petugas keamanan langsung memeriksa lokasi bersama staf bagian umum. Selebaran itu akhirnya dicopot setelah diambil gambarnya.
Seorang petugas kebersihan di lingkungan Pemkab Klaten, Budi, mengatakan tidak mengetahui ada tulisan tersebut.
"Saya tidak tahu, sejak pagi juga tidak tahu. Tidak ada yang tahu," kata Budi pada detikcom di lokasi, diang ini.
Kabag Umum Setda Kabupaten Klaten, Rina Nugroho Wahyuning Dewi, mengatakan tidak mengetahui ada selebaran itu.
"Kita tidak tahu. Yang jelas itu liar karena tidak mungkin ada izin," ungkap Rina pada detikcom di kantornya.
Kasatpol PP Pemkab Klaten Joko Hendrawan mengatakan belum mengetahui ada penempelan selebaran itu lagi. Tapi akan segera ditindaklanjuti.
"Kita belum tahu tapi akan kita cek. Nanti kami koordinasi dengan Polres Klaten," kata Joko kepada detikcom di kantornya hari ini.
Sebelumnya diberitakan selebaran dengan berbagai tulisan satire mendadak marak di Klaten, Jateng. Tulisan pada kertas tersebut ditempel-tempelkan di tempat-tempat strategis di pinggir jalan raya. Ada yang berisi sindiran terhadap ulah politisi hingga kebijakan pemerintah soal perpanjangan PPKM.
"Saya tidak tahu yang masang. Kemarin saya pulang jam 14.00 WIB belum ada tapi pagi ini sudah ada," ungkap tukang parkir di simpang empat GOR Gelarsena Klaten, Parno kepada detikcom, Selasa (17/8).