Massa Ormas PP Rusak Markas GMBI Kebumen, Belasan Orang Jadi Tersangka

Terpopuler Sepekan

Massa Ormas PP Rusak Markas GMBI Kebumen, Belasan Orang Jadi Tersangka

Rinto Heksantoro - detikNews
Sabtu, 28 Agu 2021 08:09 WIB
Markas LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dirusak oknum ormas Pemuda Pancasila (PP) di Kebumen, Senin (23/8/2021).
Markas LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dirusak oknum ormas Pemuda Pancasila (PP) di Kebumen, Senin (23/8/2021). (Foto: Rinto Heksantoro/detikcom)
Kebumen -

Massa Pemuda Pancasila (PP) merusak kantor LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (23/8) lalu. Sebanyak 16 anggota PP ditetapkan sebagai tersangka hingga akhirnya Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kebumen, Hadi Waluyo, buka suara.

Peristiwa penyerangan itu terjadi di markas LSM GMBI yang terletak di Jl Yosudarso, Desa Wero, Gombong. Usai kejadian itu, lokasi dipasangi garis polisi dan sempat menjadi tontonan warga yang melintas.

"Tadi siang telah terjadi aksi perusakan kantor GMBI yang ada di Gombong oleh oknum Pemuda Pancasila," kata Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama, saat ditemui detikcom di kantornya, Senin (23/8) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Piter mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun ada lima unit mobil yang diparkir di depan markas GMBI dirusak massa.

"Tidak ada kerugian jiwa, yang luka-luka informasi ada luka ringan tapi hingga saat ini sedang dicek. Kemudian sekitar lima kendaraan yang diduga milik GMBI yang terparkir di depan kantornya juga rusak. Kaca pecah, kemudian bodi mobil juga penyok-penyok. Kantornya kacanya juga pecah-pecah," paparnya.

ADVERTISEMENT

Setelah kejadian itu, polisi kemudian mengamankan sekitar 80 orang anggota PP. Hasil penyelidikan awal, polisi mengungkap dugaan pemicu bentrokan tersebut.

"Atas kejadian itu, kemudian kami merespons dengan cepat, kami melakukan penangkapan mengamankan sekitar 80 orang anggota ormas Pemuda Pancasila yang kemudian kami bawa ke Mapolres Kebumen untuk kami lakukan identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut," imbuhnya.

"Pemicunya sebenarnya beberapa hari yang lalu mungkin seminggu yang lalu ada gesekan tapi sebenarnya bukan PP dengan GMBI tapi PP dengan seseorang dan terjadi saling pukul. Kemudian dari GMBI menawarkan jasa pendampingan hukum terhadap orang tersebut. Kita akan ada penyidikan lebih lanjut," urai Piter.

Setelah mengamankan puluhan orang dan melakukan olah TKP, akhirnya polisi menetapkan 16 anggota PP sebagai tersangka. Sementara puluhan orang lainnya yang berstatus sebagai saksi dipulangkan.

"Setelah olah TKP yang cermat dan memeriksa saksi-saksi akhirnya berhasil mengerucutkan sekitar 16 orang yang diduga melakukan tindak pidana kekerasan berupa pengrusakan kantor GMBI. Jadi statusnya sudah tersangka, dugaan atau tindak pidana kekerasan secara bersama-sama pengrusakan terhadap kantor GMBI berikut properti yang di dalamnya sebagaimana dimaksud pasal 170 KUHP juncto 406 KUHP," papar Piter saat menggelar per rilis di Mapolres Kebumen, Selasa (24/8) sore.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Simak Video: Markas GMBI Kebumen Dirusak Ormas PP, Polisi Tetapkan 16 Tersangka

[Gambas:Video 20detik]



Dari kasus tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa puluhan batang kayu, batu, senjata tajam hingga mobil. Polisi belum bisa menaksir berapa kerugian yang diakibatkan dari aksi perusakan itu.

"Sementara sekarang sedang ditaksir (kerugian). Kantor rusak, parameter yang terluar rusak. Kemudian lima kendaraan juga sudah kita evakuasi ke polres kondisinya juga rusak dan itu sedang kami taksir berapa nilai kerugiannya," imbuhnya.

Proses hukum masih terus berjalan dan pihak Polres Kebumen menggandeng Polda Jawa Tengah untuk menuntaskan kasus tersebut.

"Sekarang masih tahap penyidikan, untuk tersangka jumlahnya masih 16 dan sudah dibawa ke Polda Jateng. Dalam kasus ini, kita juga joint investigation dengan pihak Polda Jateng," ungkap Piter saat dihubungi detikcom, Kamis (25/8).

Sementara itu, paska anggotanya ditetapkan sebagai tersangka, Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kebumen, Hadi Waluyo, buka suara. Pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan, namun menginginkan para tersangka dibebaskan.

"Kami sebagai warga negara tidak punya kebijakan hukum, yang punya kebijakan hukum adalah pihak pemangku (polisi). Tapi satu, kami sebagai ketua MPC bukan kami mencari populer tidak hanya satu kami mohon untuk secepatnya (tersangka) ini bisa bebas itu permintaan kami, permintaan kami agar itu bisa bebas," kata Hadi Waluyo saat ditemui detikcom di Kebumen, Kamis (26/8).

Hadi menambahkan, aksi yang dilakukan anggotanya itu merupakan aksi spontan. Ketika itu, rombongan PP yang melintas di depan kantor GMBI muncul ketegangan lantaran melihat anggota GMBI membawa senjata tajam. Pihak PP pun melakukan hal yang terbaik untuk para tersangka dengan pendampingan hukum.

"Itu spontanitas, tidak ada rencana tidak ada apa-apa. Sudah, prosesnya sudah dijalani karena BPPH (Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum) itu kan punya badan sendiri untuk mendampingi," imbuhnya.

Sebelum peristiwa penyerangan terjadi, disebut pemicunya adalah gesekan antara seorang warga dengan PP. Kemudian dari GMBI menawarkan jasa pendampingan hukum terhadap orang tersebut. Upaya mediasi dan jalan damai sudah berusaha ditempuh namun menemui jalan buntu.

"Sebenarnya itu sudah saya lakukan, sebelumnya sudah kami sampaikan kepada pihak GMBI dan kami sudah siap untuk tunggu tapi ada jeda waktu sekitar 15 menit terus batal itu. Dan harusnya itu kan masalah intern lokal, kami itu Pemuda Pancasila Kabupaten Kebumen ini sepertinya musuh se-Jawa Tengah. Kami berapa kali untuk siap mediasi dengan GMBI yang terbaik lah, tapi tidak pernah muncul," paparnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads