Spanduk-spanduk Protes Jalan Rusak di Boyolali, 'Dalane Koyo Donat, Bolong!'

Ragil Ajiyanto - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 17:42 WIB
Spanduk protes jalan rusak di jalan Kalioso-Simo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/8/2021). Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali -

Sejumlah spanduk bernada protes jalan rusak terpasang di Jalan Kalioso-Simo, Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kondisi di jalan depan pasar sapi lama itu memang terlihat rusak.

"Sudah lama rusaknya, sudah sekitar 4-5 tahun," kata seorang warga, Wulan, ditemui di lokasi jalan rusak, Kamis (19/8/2021).

Ruas Jalan Kalioso (Karanganyar)-Simo (Boyolali) ini merupakan jalan kabupaten. Kondisi jalan yang rusak panjangnya sekitar 500 meter. Pengguna jalan yang melintas di lokasinya ini pun harus hati-hati. Pengendara sepeda motor dan mobil harus berjalan pelan agar tidak terperosok di jalan yang berlubang.

"Setahu saya belum pernah diperbaiki. Hanya ditambal pakai semen tipis-tipis oleh warga, atau diuruk pakai pasir batu," jelasnya.

Kondisi jalan yang rusak itu pun dikhawatirkan bisa mencelakakan pengguna jalan. Bahkan, pernah ada kejadian pengendara sepeda motor yang jatuh dan truk muatan bambu terguling.

Spanduk bernada protes jalan rusak itu terpasang di pagar-pagar di pinggir jalan, gapura jalan, dinding dan sejumlah kios depan bekas pasar sapi Nogosari yang sudah tidak dipakai. Kalimat di spanduk itu pun cukup menggelitik dan bahkan ada yang bisa bikin ketawa yang membacanya.

Spanduk protes jalan rusak di jalan Kalioso-Simo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (19/8/2021). Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Spanduk itu antara lain bertuliskan, "Opo ora tau lewat kene?!" (apa tidak pernah lewat sini?!), "Aku wis repot2 nulis mosok ra di dandani? Pak tulung pak" (saya sudah repot-repot menulis, masak tidak diperbaiki? Pak tolong pak).

Kemudian di gapura jalan juga tergantung sejumlah poster. Antara lain bertuliskan, "Jonja-janji, ndandanine kapan?" (Janji-janji, perbaikannya kapan), "Pajak jalan terus, jalan rusak tak terurus". "Sido didandani ora? Nek ora sido meh tak tinggal isah-isah" (Jadi diperbaiki tidak? Jika tidak saya tinggal cuci piring).

Lalu di dinding bekas kios depan pasar sapi, juga ada tulisan menggunakan cat semprot warna merah. Bertuliskan "Dalane koyo donat, bolong tengah" (Jalannya seperti donat, berlubang di tengah, "Ndang to, wis dienteni wong okeh" (Cepatlah sudah ditunggu orang banyak), "Tak kiro rumah tanggaku sing rusak, jebul dalane!!" (Saya kira rumah tanggaku yang rusak, ternyata jalannya), dan "Mimpi aja dulu, bangun jalannya nanti kalo nyawa udah kekumpul dan badan siap tempur".

Selanjutnya, waktu pemasangan spanduk...




(rih/sip)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork