Sejumlah spanduk bernada protes jalan rusak terpasang di Jalan Kalioso-Simo, Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kondisi di jalan depan pasar sapi lama itu memang terlihat rusak.
"Sudah lama rusaknya, sudah sekitar 4-5 tahun," kata seorang warga, Wulan, ditemui di lokasi jalan rusak, Kamis (19/8/2021).
Ruas Jalan Kalioso (Karanganyar)-Simo (Boyolali) ini merupakan jalan kabupaten. Kondisi jalan yang rusak panjangnya sekitar 500 meter. Pengguna jalan yang melintas di lokasinya ini pun harus hati-hati. Pengendara sepeda motor dan mobil harus berjalan pelan agar tidak terperosok di jalan yang berlubang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setahu saya belum pernah diperbaiki. Hanya ditambal pakai semen tipis-tipis oleh warga, atau diuruk pakai pasir batu," jelasnya.
Kondisi jalan yang rusak itu pun dikhawatirkan bisa mencelakakan pengguna jalan. Bahkan, pernah ada kejadian pengendara sepeda motor yang jatuh dan truk muatan bambu terguling.
Spanduk bernada protes jalan rusak itu terpasang di pagar-pagar di pinggir jalan, gapura jalan, dinding dan sejumlah kios depan bekas pasar sapi Nogosari yang sudah tidak dipakai. Kalimat di spanduk itu pun cukup menggelitik dan bahkan ada yang bisa bikin ketawa yang membacanya.
![]() |
Spanduk itu antara lain bertuliskan, "Opo ora tau lewat kene?!" (apa tidak pernah lewat sini?!), "Aku wis repot2 nulis mosok ra di dandani? Pak tulung pak" (saya sudah repot-repot menulis, masak tidak diperbaiki? Pak tolong pak).
Kemudian di gapura jalan juga tergantung sejumlah poster. Antara lain bertuliskan, "Jonja-janji, ndandanine kapan?" (Janji-janji, perbaikannya kapan), "Pajak jalan terus, jalan rusak tak terurus". "Sido didandani ora? Nek ora sido meh tak tinggal isah-isah" (Jadi diperbaiki tidak? Jika tidak saya tinggal cuci piring).
Lalu di dinding bekas kios depan pasar sapi, juga ada tulisan menggunakan cat semprot warna merah. Bertuliskan "Dalane koyo donat, bolong tengah" (Jalannya seperti donat, berlubang di tengah, "Ndang to, wis dienteni wong okeh" (Cepatlah sudah ditunggu orang banyak), "Tak kiro rumah tanggaku sing rusak, jebul dalane!!" (Saya kira rumah tanggaku yang rusak, ternyata jalannya), dan "Mimpi aja dulu, bangun jalannya nanti kalo nyawa udah kekumpul dan badan siap tempur".
Selanjutnya, waktu pemasangan spanduk...
Menurut warga, spanduk-spanduk tersebut diketahui terpasang di tempat itu sejak Selasa (17/8) pagi. Namun tidak ada yang tahu siapa yang memasangnya.
"Sudah sejak tanggal 17 (Agustus) pagi, mungkin dipasang malam hari," ungkap salah satu warga di lokasi.
Tak hanya kali ini saja di tempat tersebut dipasang spanduk bertuliskan protes jalan rusak. Namun beberapa bulan yang lalu juga sudah ada.
![]() |
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Boyolali, Arif Gunarto, mengatakan jalan rusak di wilayah Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, itu akan segera diperbaiki. Pihaknya telah menganggarkan dalam APBD Perubahan 2021 untuk perbaikan jalan tersebut sebesar Rp 1,5 miliar.
Anggaran tersebut untuk memperbaiki jalan yang rusak sepanjang 500 meter. Perbaikan mulai jembatan Sungai Cemoro hingga rel kereta api Solo-Semarang.
"Akan segera kami perbaiki, tim sudah kami terjunkan untuk survei lokasi," ujar Arif.
Kabid Bina Marga DPU-PR Boyolali, Budi Wahyono, menambahkan perbaikan jalan ini rencananya bakal dimulai akhir September ini. Perbaikan jalan dengan sistem Lapis Pondasi Atas (LPA) dan kemudian diaspal.