'Naga' Sepanjang 100 Meter di Sleman Ikut Meriahkan HUT Ke-76 RI

'Naga' Sepanjang 100 Meter di Sleman Ikut Meriahkan HUT Ke-76 RI

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Senin, 16 Agu 2021 13:59 WIB
Layangan naga yang menjadi hiasan di Gang Nogomudo RT 05 RW 02 Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman, Senin (16/8/2021).
Layangan naga di Gang Nogomudo, Caturtunggal, Depok, Sleman. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Berbagai pernak-pernik untuk menyambut perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-76 mulai terpasang. Di gang-gang jalan, pagar rumah nampak bendera merah putih dan umbul-umbul sudah mulai meriah.

Tapi, ada yang berbeda di Gang Nogomudo RT 05 RW 02 Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman. Warga terutama pemuda setempat bukan hanya menghias jalan kampungnya dengan bendera. Mereka juga memasang layangan naga sepanjang kurang lebih 100 meter yang melintang di atas jalan.

"Jadi kan karena awalnya daerah Gowok itu kan banyak jalan-jalan yang namanya pakai naga. Jadi ada Nogomudo untuk gang kami, Nogorojo, Nogogini, Nogodewo. Nah dari situ temen-temen kan punya pandangan naga nih untuk wilayah kita. Jadi awalnya kayak gitu," kata Ketua Pemuda Gowok Yoga Kurniawan (25) saat dihubungi wartawan, Senin (16/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoga menceritakan, layangan naga itu dinamakan Nogo Mudho. Sesuai nama gang di kampungnya. Namun, tak hanya itu saja. Ia punya pengharapan agar warga yang tinggal di situ punya jiwa yang kuat.

"Nogo Mudho kan nama jalan juga itu. Harapannya teman-teman yang tinggal di wilayah gang itu ya tetap punya jiwa tetap kuat, nyambung dan panjang sebagainnya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Yoga, setiap tahun saat perayaan hari kemerdekaan, warga selalu menghias gang dengan atribut bendera merah putih. "Kalau naga baru kali ini. Biasanya bendera," katanya.

Ia menceritakan, pembuatan naga sudah dimulai sejak 2020. Dulu, kata dia, banyak festival layang-layang di Bantul.

"Nah itu sudah buat duluan, dua kali apa ya, terus yang pertama udah dijual terus yang kedua ini belum dipakai lagi. Terus kemarin kok muncul ide mau masang pernak-pernik, kebetulan naganya itu masih ada terus dipasang," sebutnya.

Dengan panjang yang diperkirakan mencapai 100 meter, proses pembuatan layangan naga itu memakan waktu 3 bulan dan dikerjakan ramai-ramai.

"Teman-teman juga belajar dari YouTube juga, cuma otodidak. Prosesnya sekitar 3 bulanan. Tapi itu intens hampir setiap malam. Yang mengerjakan 4-5 orang," ucapnya.

Layangan naga itu ia pasang tanggal 13 Agustus lalu. Proses pemasangan melibatkan hampir seluruh warga dan butuh waktu 2 malam untuk bisa menyelesaikannya. "Karena panjang juga, kalau hanya 4 orang cukup kesulitan," sebutnya.

"Kalau untuk masang sekitar 2 malam. Karena kalau di gang butuh pengamanan jalan juga untuk mobilitas, kemudian masang tiang sebagai penyangganya. Kan badannya itu kan perlu pakai penyangga kalau mau dipasang," sambungnya.

Untuk semakin memeriahkan suasana, layangan naga ditambahi pernak-pernik seperti lampu.

"Untuk lampu kemarin anggarannya itu sekitar Rp 1-1,2 juta panjangnya sekitar 200 meter, untuk lampunya. Karena kan juga di gang-gang kecilnya. Naganya kan 100 meter, kemudian sisanya untuk di gang-gang kecil," pungkasnya.

Rencananya, layangan naga ini akan terus dipasang hingga akhir Agustus mendatang.

(sip/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads