7 Fakta Mengejutkan dari Terungkapnya Provokasi Penjarahan di Blora

Round-Up

7 Fakta Mengejutkan dari Terungkapnya Provokasi Penjarahan di Blora

Febrian Chandra - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 07:30 WIB
Polres Blora amankan 24 orang yang diduga terlibat dalam penyebaran selebaran ajakan untuk melakukan kekerasan dan penjarahan.
Para pelaku provokasi yang ditangkap polisi. (Foto: Febrian Chandra/detikcom)
Blora -

Geger! 24 orang ditangkap polisi setelah kedapatan menyebar selebaran ajakan untuk melakukan kekerasan dan penjarahan di Blora, Jateng. Dalam selebaran itu ditulis, aksi akan dimulai hari Jumat Legi. Provokasi itu segera dibongkar dan digagalkan oleh polisi.

Berikut 7 fakta terungkapnya provokasi penjarahan di Blora:


Catut nama Samin Surosentiko

Selebaran yang disebar di beberapa kecamatan itu ditulis menggunakan bahasa Jawa. Di bagian atas selebaran itu dicatut nama almarhum Samin Surosentiko, tokoh penentang penjajahan Belanda yang hingga kini masih punya banyak pengikut di Blora dan sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama mengatakan, bahwa selebaran yang mengatasnamakan Samin Surosentiko itu tidaklah benar.

Wiraga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi. "Saya menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi. Sedangkan dari komunitas Samin sendiri juga sudah menyampaikan bahwa hal itu tidak benar," terangnya.

ADVERTISEMENT


Pengikut Samin Surosentiko membantah

Sementara itu tokoh Sedulur Sikep, Gun Retno dengan tegas memastikan selebaran itu provokasi yang dibuat oleh orang yang sama sekali tak paham dengan ajaran Samin Surosentiko, tokoh yang menjadi anutan Komunitas Sedulur Sikep.

Ajaran Samin Surosentiko, kata Gun, menganjurkan semua pengikutnya berlaku jujur, tidak berbuat iri dan dengki, antikekerasan (dilarang bertengkar) dan tidak boleh mengambil barang yang bukan miliknya.

"Saya menerima selebaran dari saudara-saudara di Kedungjambu, Ploso, dan saya juga mendapatkan kabar dari Whatsapp tulisan selebaran ini disebar dimana-mana. Di tulisan ini jelas tertulis mengatasnamakan Surosentiko Samin," kata Gun Retno dalam video penjelasan dalam bahasa Jawa yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh detikcom.


Menyasar usaha milik etnis tertentu

Selebaran yang ditulis dengan bahasa Jawa ini mengajak untuk melakukan kerusuhan dan menjarah usaha milik etnis tertentu. Bahkan dalam tulisan selebaran tersebut persenjataan seperti bom, pistol dan granat telah dipersiapkan.

"Di selebaran ini jelas ini provokasi mengajak menjarah, mengatakan berangkat senjata sudah disiapkan, menyasar toko-toko dan lain-lainnya. Ini menandakan ada provokasi-provokasi dan itu tidak benar," kata Gun Retno, tokoh Sedulur Sikep.

Kasat Reskrim Polres Blora AKP Setiyanto mengatakan, usaha seperti toko swalayan moderen, diler motor dan mobil, pom bensin dalam selebaran itu akan menjadi sasaran penjarahan dan kerusuhan.


24 pelaku ditangkap, termasuk otak aksi

Tidak butuh waktu lama untuk polisi menangkap para terduga pelaku. Kasat Reskrim Polres Blora AKP Setiyanto mengatakan, awalnya ada rentetan penangkapan di 3 tempat berbeda.

"Jadi awalnya ada penangkapan di 3 tempat berbeda. Mendengar ada kawannya tertangkap. Para pelaku akhirnya berkumpul dirumah orang yang menginisiasi gerakan dan kita amankan," terangnya.

Total ada 24 terduga pelaku yang telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Blora. Ke 24 terduga pelaku itu, diamankan di Desa Galuk, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.

"Dari 24 orang yang telah diamankan ada 1 otak pelaku dan 2 orang berperan penting seperti menulis dan mencetak, sedangkan sisanya adalah ikut - ikutan dan hanya melakukan penyebaran selebaran. Tapi ini masih kita dalami lagi," Jelasnya.

Simak video 'Sebar Selebaran Ajakan Penjarahan di Blora, 24 Orang Diciduk!':

[Gambas:Video 20detik]




Selanjutnya: digerakkan seorang dukun, motifnya minta setoran

Digerakkan seorang dukun

Setiyanto mengatakan, dapat dipastikan otak pelaku dan para para pengikutnya itu bukan dari komunitas Sedulur Sikep yang mengamalkan ajaran dari Samin Suro Sentiko seperti yang tertulis dalam selebaran.

"Saya pastikan bukan dari golongan Sedulur Sikep. Itu hanya main klaim. Otak pelaku oleh masyarakat dikenal sebagai dhukun suwuk (paranormal kampung). Ajaran Samin tidak mengajarkan penjarahan," ungkapnya

Dari pengakuan pelaku, selebaran ajakan melakukan kekerasan itu telah dicetak sebanyak 1.000 lembar dan telah di sebar ke beberapa Kecamatan di Kabupaten Blora.

Ternyata hanya mau minta jatah

Motif para pelaku melakukan hal itu adalah untuk meminta jatah dari para pemilik usaha.

"Motifnya sebenarnya adalah agar diperhatikan dan meminta jatah ke para pemilik usaha seperti diler motor, mobil, toko swalayan dan pabrik-pabrik," kata Kasat Reskrim Polres Blora AKP Setiyanto saat ditemui detikcom, Kamis (11/08).

Pelaku kebanyakan petani yang kesulitan ekonomi di masa pandemi

Setiyanto menjelaskan, dari pengakuan otak pelaku, hal itu dikarenakan kesulitan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

"Ekonomi serba sulit, pelaku yang merupakan dukun mengajak para pengikutnya untuk melakukan aksi tersebut. Para pelaku kebanyakan bekerja sebagai petani," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads