Sedekah Gunung Merapi Malam 1 Suro di Boyolali Digelar Terbatas

Sedekah Gunung Merapi Malam 1 Suro di Boyolali Digelar Terbatas

Ragil Ajiyanto - detikNews
Senin, 09 Agu 2021 16:51 WIB
Sesepuh warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Paiman Hadi Martono
Sesepuh warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Paiman Hadi Martono (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Tradisi sedekah gunung dengan melarung kepala kerbau di kawasan puncak Gunung Merapi di kawasan Boyolali, Jawa Tengah bakal tetap digelar nanti malam. Tradisi yang digelar satu tahun sekali saat malam 1 Suro kali ini digelar secara sederhana.

"Iya, tetap dilaksanakan secara sederhana, namun tidak menghilangkan makna sedekah gunung," kata sesepuh warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Paiman Hadi Martono, ditemui di rumahnya, Senin (9/8/2021).

Pelaksanaan sedekah Gunung Merapi, kata Paiman, sudah dua tahun ini digelar sederhana dan terbatas, serta menerapkan protokol kesehatan. Hal ini dilakukan karena acara sedekah Gunung Merapi ini digelar di masa pandemi virus Corona dan PPKM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi sedekah gunung ini nanti akan digelar di Balai Dusun Desa Lencoh dengan peserta terbatas. Prosesi sedekah gunung ini akan dimulai pukul 21.00 WIB.

Dalam sedekah gunung ini ada kepala kerbau, satu tumpe agung, 7 tumpeng kecil, dan 1 tumpeng rosul. Tumpeng-tumpeng ini dibuat dari nasi jagung, kemudian dilengkapi dengan ubo rampe sesaji dari polo pendem atau umbi-umbian.

ADVERTISEMENT

Usai doa bersama, kepala kerbau dan sesaji gunung itu akan dibawa naik ke Gunung Merapi. Melihat kondisi aktivitas Gunung Merapi, sesaji itu akan dibawa ke Pasar Bubar, kawasan puncak.

"Karena beberapa hari ini aktivitas Merapi meningkat. Sering terjadi guguran awan panas. Nanti arah anginnya ke mana. Kalau musim sekarang ini arah angin biasanya dari timur ke barat, jadi kalau ada abu, paling banyak ke barat," kata Paiman.

Paiman mengaku sudah memberikan instruksikan kepada warga yang akan membawa sesaji untuk melihat aktivitas Gunung Merapi. Jika aktivitas Merapi landai, sesaji itu bakal dibawa ke Pasar Bubar.

"Saya sudah instruksikan ke yang bawa, kalau Merapi padang (aktivitas Merapi landai), ya nanti sampai Pasar Bubar, tetapi kalau ndilalah (kebetulan) Merapi lagi punya kerja, yang penting sampai atas," terang dia.

"Dari dulu memang (larung kepala kerbau dan sesaji gunung) hanya sampai Pasar Bubar. Tapi, nanti kalau tidak sampai Pasar Bubar nggak apa-apa. Melihat suasana, kalau suasana tenang ya monggo. Setelah selesai (meletakkan sesaji) langsung turun," jelas Paiman, yang biasa memimpin tradisi sedekah Gunung Merapi di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, setiap malam 1 Suro ini.

Menurut Paiman, sedekah gunung ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena warganya diberi keselamatan dan tetap guyub rukun. Selain itu juga atas sebagai wujud syukur limpahan rezeki.

"Kemudian, kami ini kan hidupnya di bawah (lereng) Merapi, semoga daerah sini dijauhkan dari bencana," ucap dia.

(ams/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads