Makam seorang warga di Desa Bulusan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah dibongkar pihak keluarga jadi sorotan pembaca sepekan ini. Pembongkaran makam almarhumah W (50) itu dilakukan karena keluarganya lupa melepas tali pocong jenazah.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/7) lalu. Keluarga yang tidak tenang akhirnya memutuskan membongkar makam almarhumah W.
"Betul ada makam dibongkar dan tali pocong dilepaskan," ujar Kades Bulusan, Heri Purwoko, saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (21/7/2021).
Jenazah merupakan warga yang meninggal dunia akibat sakit jantung. Tali pocong yang lupa dilepas ini diketahui aparat desa dari laporan keluarga.
Saat dibongkar, ujar Heri, ternyata benar tali pocong jenazah belum dilepas. Akhirnya setelah selesai melepas tali pocong tersebut, jenazah dimakamkan kembali.
"Ya memang belum dilepas. Setelah itu ya dikuburkan kembali," sebut Heri.
Heri menyebut pembongkaran makam itu semata-mata atas laporan dan permintaan keluarga. Pemerintah desa kemudian berkoordinasi dengan polsek dan relawan.
"Jadi ada permintaan dari keluarga. Bersama keluarga, warga, relawan dan atas persetujuan dari polsek akhirnya dibongkar," terang Heri.
Heri menduga tali pocong jenazah W lupa dilepas karena didatangkan dari rumah sakit dalam kondisi sudah di dalam peti mati. Setiba di rumah duka, jenazah langsung dimakamkan.
"Jadi jenazah dikirim dari RS dipeti dan tiba di lokasi langsung dikubur. Keluarga melapor ke desa dan kami bersama keluarga, warga dan relawan serta polsek membongkar lagi," ujar Heri.
Terpisah, Kapolsek Karangdowo AKP Aleg Ipanudin membenarkan ada kegiatan pembongkaran makam karena tali pocong lupa dilepas. Pembongkaran berlangsung dilakukan polisi bersama relawan.
"Pembongkaran 18 Juli 2021 pukul 16.49 WIB. Tim yang melaksanakan dari desa dibantu relawan Rekad Karangdowo plus polsek," kata Aleg pada detikcom.
Aleg menyebut almarhumah W meninggal di rumah sakit dan dimakamkan pada 12 Juli lalu. Pembongkaran makam pun dilakukan sekitar sepekan kemudian.
"Meninggal dunia pada 12 Juli dan dimakamkan seperti biasa. Penyebab meninggalnya karena sakit jantung, jadi bukan COVID," terang Aleg.
Hal senada disampaikan Koordinator relawan Rekad Kecamatan Karangdowo, Husni Thamrin. Huusni dan timnya ikut menangani pembongkaran makam almarhumah W.
"Jadi yang terjadi di Desa Bulusan itu bukan jenazah COVID tapi meninggal biasa, penguburannya bukan prokes. Dan keluarga kelupaan melepas tali pada jenazah, kita tim hanya membantu membongkar," jelas Husni pada detikcom.
Husni Thamrin, mengatakan timnya yang membongkar makam membuka peti terlebih dahulu. Setelah itu baru melepaskan tali dan dikubur lagi.
"Jadi tim saya yang turun ke liang membongkar peti dulu baru melepas tali pocongnya. Biasanya di sini kalau jenazah sudah dipeti tidak dibuka, baik itu meninggal biasa maupun COVID," terang Husni.
Simak juga 'Belasan Makam di Solo yang Dirusak Kini Diperbaiki':
(ams/ams)