Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Nyi Ageng Serang (NAS) di Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali dibuka hari ini. Salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kulon Progo ini sebelumnya ditutup lantaran kekurangan persediaan oksigen bagi pasien khususnya yang terkonfirmasi positif Corona.
"Alhamdulillah IGD sudah buka hari ini, semalam kami sudah dapat pasokan oksigen," kata Direktur RSUD NAS, Hunik Rimawati, kepada detikcom, Kamis (1/7/2021).
Hunik mengatakan pihaknya sudah mendapat pasokan oksigen sebanyak 60 tabung. Stok baru itu tiba pada Rabu (30/6) malam tadi. Dengan jumlah ini, diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan oksigen untuk para pasien di NAS hingga 3 hari ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkiraan kami, bisa buat 2 sampai 3 hari ke depan mas," ujarnya.
Hunik berharap untuk ke depannya pasokan oksigen bisa lebih lancar, sehingga pihaknya tak perlu lagi menutup layanan IGD. Ia juga berharap Pemda Kulon Progo bisa menganggarkan bantuan alat produksi oksigen untuk NAS sehingga rumah sakit ini tak bergantung pada pasokan dari distributor.
"Harapan ke depan pasokan oksigen bisa lancar. Kita juga sudah mengusulkan alat oxygen generator ke pemda, supaya bisa memproduksi oksigen sendiri jadi tidak tergantung distributor atau supplier, dan harapan selanjutnya kami pandemi segera berlalu," ujar Hunik.
Terpisah, Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, membenarkan adanya persoalan stok oksigen yang menipis di RSUD NAS. Karena itu, sebelum mendapat stok baru dari distributor asal Solo semalam, Dinkes telah membantu persediaan sementara yang diambilkan dari sejumlah fasyankes.
"Kemarin Dinkes sambil nunggu kiriman oksigen dari Solo sudah membantu dengan meminjamkan 11 tabung yang kita ambil dari RSUD Wates dan beberapa puskesmas rawat inap. Dan syukurlah tadi malam sudah datang 60 tabung (untuk RSUD NAS). Ini cukup melegakan kita," ujar Baning.
Mengantisipasi menipisnya stok oksigen di RS milik pemerintah, lanjut Baning, Dinkes Kulon Progo rutin melakukan koordinasi dengan Dinkes DIY, Kemenkes, Persatuan Rumah Sakit Indonesia, dan penyedia oksigen untuk bisa membagi persediaan oksigen sesuai dengan kebutuhan di masing-masing RS.
"Tiap minggu ada rakor untuk memastikan bahwa ketersediaan oksigen ini tidak sampai kosong," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, RSUD NAS menutup pelayanan di IGD lantaran stok oksigen bagi pasien khususnya yang terkonfirmasi positif COVID-19 menipis. Penutupan ini berlangsung sejak Rabu (30/6/2021) siang kemarin.
Menipisnya persediaan oksigen di RSUD NAS sudah terjadi sejak lima hari terakhir. Sementara ada 24 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit ini. Beberapa di antaranya membutuhkan oksigen tersebut. Menyiasati hal itu pihak RS terpaksa meminjam stok oksigen dari fasilitas pelayanan kesehatan lain, salah satunya RSUD Wates.
(sip/rih)