Lonjakan kasus Corona warga Boyolali dengan riwayat usai pulang dari Kudus, Jawa Tengah terus bertambah. Hingga saat ini ditemukan tiga lokasi kasus Corona dengan riwayat pulang dari Kudus.
"Iya, ada tiga (kasus COVID-19 setelah pulang dari Kudus)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina, Selasa (15/6/2021).
Ketiga daerah itu yakni, di Dukuh Tegalrejo, Desa Bendungan, Kecamatan Simo. Kemudian Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo dan Perumahan Bumi Singkil Permai (BSP) II, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus di Dukuh Tegalrejo, Desa Bendungan, awalnya ada dua orang yang bekerja ke Kudus. Sepulang dari Kudus, mereka pun ikut kegiatan gotong-royong di wilayah tempat tinggalnya.
Beberapa hari kemudian, istri salah seorang warga yang dari Kudus itu mengalami keluhan sesak napas dan demam. Saat periksa, diarahkan untuk tes swab antigen serta swab PCR dan hasilnya positif terpapar virus Corona.
Petugas Dinas Kesehatan Boyolali melakukan tracing kontak erat dan dilakukan pemeriksaan swab. Hasilnya ada 15 warga positif COVID-19.
Sedangkan di Perum BSP II, kasus ini bermula dari sejumlah warga setempat yang sempat takziah atau melayat ke Kudus. Sepulang dari Kudus, salah seorang di antaranya inisiatif melakukan rapid antigen secara mandiri dan ternyata hasilnya positif Corona. Selanjutnya dilakukan tracing sebanyak 62 orang dilakukan swab antigen dengan hasil 15 orang positif.
"Di Karanggeneng (Perumahan) BSP II, ada riwayat takziah dari Kudus. Yang positif ada 15. Sedangkan kasus di Desa Mliwis, (Kecamatan Cepogo), mendapat kunjungan kerabat dari Kudus, ada 35 orang yang positif," jelas Lina, sapaan akrabnya.
Menurut Lina, ada sejumlah dukuh di Boyolali melakukan lockdown karena tingginya angka kasus COVID-19 di wilayah tersebut. Antara lain, Dukuh Tegalrejo, Desa Bendungan (Simo), Dukuh Kebakan (Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo), Perum BSP II (Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali dan di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo.