Video yang memperlihatkan sekelompok remaja yang mendaki di Gunung Merapi viral di media sosial Twitter. Video itu berdurasi 19 detik dan diunggah ulang oleh akun Twitter @B_Sajaa***.
Dalam video itu, nampak para remaja itu mengenakan pakaian seadanya dan berpose di depan penanda arah ke Pasar Bubrah. Setidaknya ada 4 orang remaja yang ada di video itu dan 1 orang lagi bertugas merekam.
"Gabut-gabut tekan Pasar Bubrah Merapi og pie. Meh lanjut munggah neh, ngga wani," begitu narasi yang ada dalam video itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Akhmadi saat dimintai konfirmasi menyatakan jika lokasi pengambilan video berada di jalur pendakian. Hanya saja posisinya bukan berada di Pasar Bubrah.
"Jadi yang pertama kami melihat video itu berada di arah jalur pendakian. Kemudian kedua kita pastikan dulu apa yang disampaikan yang ditulis. Itu kan dia hanya menyatakan mau ke Pasar Bubrah kemudian nggak berani akhirnya membatalkan," kata Akhmadi saat dihubungi wartawan, Kamis (10/6/2021).
Menurut Akhmadi, posisi para remaja itu masih berada dekat dengan objek wisata New Selo, Boyolali.
"Jadi bukan di puncak itu posisinya. Bukan di Pasar Bubrah juga (tapi) mau menuju (Pasar Bubrah). Itu kan (tanda ke) Pasar Bubrah," tegasnya.
Asumsi itu berdasarkan tanda anak panah yang sebelumnya dipasang oleh petugas TNGM di sepanjang jalur. Ia menyebut posisi pengambilan video berada di jarak sekitar 600 meter dari lokasi wisata New Selo.
"Kami bisa pastikan itu berada pada 600 meter dari New Selo. Karena di jalur itu kami sudah pasang pal untuk tanda setiap 100 meter itu ada tandanya," jelasnya.
TNGM Sebut ABG yang Viral Tak Pakai Perlengkapan Pendakian
Pihak TNGM, kata Akhmadi, juga memastikan remaja dalam video itu tidak sampai mendaki ke puncak. Sebab, melihat perlengkapan yang dikenakan para remaja itu tidak memenuhi syarat untuk mendaki ke puncak.
"Tapi kayaknya sih nggak (ke puncak) karena kami sudah pantau, dan indikasinya itu adalah pengunjung New Selo," ungkapnya.
Ia menduga mereka naik karena di kawasan New Selo tidak ada pintu rimba yang dijaga petugas. Akses jalan hingga lokasi pengambilan video pun berada di wilayah perkebunan warga dan jalannya sudah dicor.
"Jadi mungkin banyak yang singgah ke New Selo terus naik sedikit. Kalau 600 meter itu tidak terlalu jauh. Karena di situ juga sudah ada cornya, jalan setapaknya jadi agak mudahlah untuk naik ke situ," sebutnya.
"Secara penjagaan ya kami itu sifatnya tidak 24 jam tapi gantian dengan masyarakat dan sebagainya," tambahnya.
Simak juga video 'Pendaki Asal Jakarta Tewas Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Latimojong':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...