Teror pamer alat kelamin atau kemaluan menimpa seorang wanita yang merupakan warga Klaten, Jawa Tengah. Aksi tak senonoh itu dilakukan seorang pria melalui video call (VC).
Kejadian tersebut sempat diunggah akun Han*** di grup Facebook info Cegatan Klaten (ICK) pada Selasa (1/6) meskipun kemudian dihapus. Dalam unggahan disertakan foto capture percakapan singkat.
Dalam Postingan tersebut disertakan kalimat pengantar:
"Nyuwun tulung lur, Klo ada yg kenal nomer niku nggih mang hubungi kulo lewat inbok mawon Soale sampun ganggu keluarga lewat vc leng mboten sopan. (onani)mengeluarkan alat kelamin. Saget kulo proseske laporan perbuatan yg tidak menyenangkan. Nopo nak mboten mase yg bersengkutan monggo mang pinarak ten griyo minta maaf kalih keluarga. Matur nuwun".
Pemilik akun, Han*** menceritakan kejadian tidak senonoh itu dialami oleh calon istrinya pada Senin (31/5). Kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB.
"Kejadiannya Senin (31/5) jam 10.00 malam (22.00 WIB). Korbannya calon istri saya," ungkapnya pada detikcom, Rabu (2/6/2021).
Saat menerima panggilan video call itu korban sedang berada di rumah. Secara tiba-tiba korban mendapatkan panggilan video call dari nomor tidak dikenal.
"Saat video call diangkat kameranya langsung ke arah alat kelamin pelaku," tuturnya.
Merasa mendapat perlakuan tidak senonoh, korban langsung mematikan sambungan video call tersebut. Sempat korban bertanya identitas pelaku tetapi tidak dijawab.
"Sempat di-WA, sempat membalas WA. Tapi setelah itu langsung diblokir takutnya mengganggu lagi," tambah Han.
Menurutnya, pelaku video call ini bukan anak-anak melainkan orang dewasa. Meskipun tidak terlihat wajahnya, tetapi terlihat dari penampakan kaki pelaku.
"Wajahnya tidak terlihat sebab langsung kamera ke alat kelamin. Tapi kaki dan badan kelihatan orang dewasa," terang dua
"Tidak sempat merekam untuk barang bukti. Sebab kata calon saya sudah jijik sehingga langsung dimatikan," jelasnya.
Korban rencananya akan melaporkan peristiwa ini kepada polisi. Sebab jika tidak dibuat jera, pelaku akan mencari korban lain.
"Kasihan kalau ada korban lain nantinya meskipun cuma sekitar lima detik. Apalagi jika menimpa anak di bawah umur," pungkasnya.
Diwawancara terpisah, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriansyah Rithas Hasibuan menyampaikan pihaknya telah menyelidiki kasus pamer kemaluan ini.
"Iya, sedang kita lidik," ungkap Andriansyah singkat melalui pesan singkat kepada wartawan hari ini.
(sip/ams)