Sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) yang melaut dari India dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah, dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Seluruh ABK asal Filipina itu menjalani isolasi di rumah sakit.
"Pada tanggal 30 April-4 Mei 2021 dilakukan evakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan PCR secara bertahap, didapatkan 13 terkonfirmasi positif dan dilakukan isolasi serta perawatan di RSUD Cilacap," kata Sekda Cilacap, Farid Ma'ruf, kepada wartawan di Cilacap, Jumat (7/5/2021).
Dia mengatakan, Dinas Kesehatan Cilacap mendapatkan laporan tersebut dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap terkait ABK sebuah kapal asing yang terpapar Corona. Kapal bermuatan gula rafinasi tersebut awalnya hendak berlabuh di Dermaga IV Tanjung Intan Cilacap, setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan dan karantina di perairan Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tanggal 14 April 2021, kapal bermuatan gula rafinasi bertolak dari India, tiba di Cilacap pukul 16.00 WIB pada tanggal 25 April 2021, kemudian dilakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan oleh petugas KKP Kelas II Cilacap," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan terhadap 20 orang ABK kapal tersebut secara umum dalam keadaan sehat. Namun, dari hasil tes rapid antigen awal menunjukkan hasil 3 orang positif.
"Selanjutnya (mereka) dilakukan pengambilan specimen untuk pemeriksaan PCR dikirim ke RS Pertamina Cilacap (RSPC)," ujarnya.
Setelah itu, pada tanggal 26 April 2021 sekitar pukul 17.14 WIB, pihaknya menerima hasil pemeriksaan PCR yang menunjukkan 13 orang ABK lainnya terkonfirmasi positif Corona.
"Lalu pada tanggal 28 April 2021 Boarding Officers KKP Kelas IIA Cilacap melakukan pengambilan sampel genome 3 ABK terkonfirmasi positif tersebut, dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI," jelasnya.
Selama menunggu hasil pemeriksaan laboratorium PCR, lanjut dia, seluruh ABK melakukan isolasi mandiri di kapal. Selanjutnya pada tanggal 1-4 Mei 2021, kapal melakukan kegiatan bongkar muatan di Dermaga IV Tanjung Intan Cilacap, dengan pengawasan petugas KKP Kelas IIA Cilacap.
Dia menjelaskan, setelah melakukan bongkar muat pada tanggal 4 Mei 2021, pihaknya lalu melakukan pengawasan kapal dalam karantina di Dermaga Utama IV Pelabuhan Tarjung Intan Cilacap dengan hasil aman terkendali dan sudah tidak ada kegiatan bongkar muat sejak 3 Mei 2021 pukul 15 00 WIB.
"Tanggal 5 Mei 2021, pihak RSUD Cilacap memberikan informasi salah satu pasien rujukan kapal dalam kondisi tidak stabil dan harus dilakukan pemantauan lebih intensif. Sedangkan terhadap tenaga bongkar muat dan petugas pengawas sebanyak 49 orang sudah dilakukan rapid test antigen menunjukkan hasil negatif," jelasnya.
Dia mengungkapkan, setelah itu langkah yang ditempuh oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cilacap adalah segera berkoordinasi dalam pemeriksaan swab PCR bagi semua ABK dan kontak erat, atas rujukan kasus ke RSUD Cilacap, serta pengiriman swab untuk pemeriksaan Genome Sguencing ke Baltbangkes Kemenkes RI.
"Kami juga memfasilitasi untuk terapi plasma convalesen dan stemcell bagi ABK positif bergejala berat dan melakukan sterilisasi kapal," ucapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video: Melaut dari India, 13 ABK Filipina Positif Corona Berlabuh di Cilacap