Muncul kasus virus Corona atau COVID-19 dari klaster Tarawih di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Belasan orang jemaah dari salah satu musala di Kecamatan Mrebet itu terpapar Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr Hanung Wikantono mengatakan awalnya seorang takmir masjid diketahui positif Corona. Lalu dilakukan tracing dan hasilnya 19 orang dinyatakan positif.
"Kamis 6 Mei Tim Gugus Tugas COVID-19 melakukan kontak tracing metode swab PCR terhadap 27 jemaah hasilnya diketahui 69 persen atau 19 orang di antaranya positif," kata Hanung saat dihubungi detikcom, Sabtu (8/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, saat ini seluruh jemaah yang dinyatakan positif tersebut melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Selain itu, kontak erat dari 19 orang itu telah didata dan segera dilakukan rapid antigen.
"Senin besok (10/5) kami bersama Puskesmas Kecamatan Mrebet akan melakukan langkah antisipasi penyebaran dengan menjalankan rapid antigen kepada kontak erat," jelasnya.
Hanung menambahkan, selain tracing kontak erat, dilakukan lockdown tiga RT area musala agar penyebaran virus tidak meluas dan segera dapat ditangani.
"Selain melakukan lockdown kami juga menugaskan Puskesmas Mrebet untuk memberikan vitamin kepada warga yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri," lanjutnya.
Hanung pun mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap munculnya klaster baru Corona.
"Kepada seluruh kepala desa untuk lebih waspada dan melakukan penyuluhan kepada warganya tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat, selain itu saat ini tim Gugus Tugas akan melakukan sidak di seluruh desa di Kecamatan Mrebet untuk pemantauan pelaksanaan ibadah," pungkasnya.
Tonton juga Video: Klaster Bukber dan Tarawih Diwaspadai Jadi Superspreader Corona