Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memprediksi, Selasa malam hingga Rabu akan terjadi puncak arus mudik menjelang diberlakukan larangan mudik tanggal 6 Mei, besok. Untuk itu perlu pengawasan ketat semua Pemkab di Jateng untuk pengawasan.
"Ya kita hanya memperkirakan saja hari ini (Selasa) sampai besok (Rabu) akan terjadi puncak arus mudik menjelang diberlakukan pelarangan mudik tanggal, 6 Mei nanti. Mudah-mudahan masyarakat tidak melakukan itu, semua mengikuti ketentuan sehingga kita bisa aman. Saya terus mengingatkan itu, ingat kejadian di Pati ya, satu orang pulang bisa 38 orang tertular," kata Ganjar Pranowo saat meninjau gerbang tol Pejagan, Brebes Selasa (4/5/2021) sore.
Mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik, Gubernur meminta kepada jajaran Polri, TNI, dan pemerintah daerah untuk bersiap dengan menjaga semua pintu masuk yang menuju Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita minta Pemkab untuk jalur tikus, jalur cacing, jangkrik, itu dijaga semuanya. Nanti kita siapkan dukungan untuk test (rapid) antigen buat ngetest masyarakat," tandas Gubernur Jateng.
Aparat kepolisian, sambung Ganjar Pranowo, diminta cermati dalam mengawasi kendaraan yang akan masuk Jawa Tengah. Saat ini banyak pemudik yang berusaha mengelabuhi petugas dengan berbagai macam cara.
"Kalaulah nanti ngecek, ini modusnya sudah ketahuan. Pelat hitam dipakai terus nanti kalau ada mobil box, itu biasanya ngumpet di situ, kalau nggak ditutupi depannya barang," katanya menambahkan.
Ganjar meneruskan, berdasarkan data tahun lalu, ada satu jutaan warga Jawa Tengah yang tetap pulang kampung. Karena itu itu di tingkat kabupaten/kota akan melakukan berbagai tindakan.
"Pengalaman tahun lalu, hitungan kami itu sejutaan yang tetap mudik. Maka di tingkat kabupaten kita jemput bola, kita siapkan ruang isolasi, antigen. Kita siapkan tim kesehatan termasuk yankes kita siapkan," pungkas Ganjar Pranowo.
Selanjutnya: rekayasa kanalisasi di perbatasan daerah
Lihat juga Video: Nekat Mudik ke Berjo Karanganyar, Siap-siap Dikarantina di Perbukitan
Sementara itu Polres Brebes, yang berada di daerah batas barat Jawa Tengah, menyiapkan rekayasa berupa kanalisasi di jalur Pantura maupun tol. Kanalisasi ini diterapkan mulai 6 Mei bertepatan diberlakukan larangan mudik.
Kapolres Brebes, AKBP Gatot Yulianto mengatakan, kanalisasi ini untuk memilah milah kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah baik melalui jalur pantura maupun tol. Dengan rekayasa ini, akan mempermudah melakukan penyekatan terhadap kendaraan pemudik.
"Kita akan terapkan kanalisasi di pantura maupun tol. Sehingga mempermudah dalam melakukan penyekatan kendaraan pemudik," ungkap Kapolres kepada wartawan di Pos Penyekatan Desa Kecipir, Losari Selasa (4/5/2021) sore.
![]() |
Lebih jelas diterangkan, kanalisasi di Kecipir akan dimulai dari arah barat Pos Kecipir. Kendaraan jenis truk barang baik sembako maupun lainnya langsung diarahkan ke timur (Jawa Tengah). Sedangkan kendaraan roda dua dan mobil penumpang diarahkan masuk pos penyekatan.
"Di Kecipir, jalur dari barat akan dikanalisasi. Kendaraan truk sembako dan barang barang lain akan diarahkan melintas ke timur. Kemudian kendaraan roda dua dan penumpang akan diarahkan ke Pos Kecipir. Di kecipir ini kita lakukan pemeriksaan mulai dari identitas dan surat surat lainnya. Kalau memang dinyatakan pemudik akan kita putar balik ke daerah asal, kecuali untuk masyarakat lokal akan diperbolehkan melintas," beber Kapolres Brebes.
Sedangkan kanalisasi di tol, Kapolres menjelaskan, mobil angkutan barang dari barat diteruskan ke timur. Sedangkan mobil penumpang diarahkan ke Eksit Tol Pejagan untuk diperiksa.
"Untuk tol, kendaraan dari barat dikanalisasi, dipilah pilah kendaraan logostik diteruskan ke arah Semarang. Kendaraan penumpang diarahkan masuk Eksit Pejagan untuk diperiksa. Jika kedapatan pemudik akan diputar balik," terangnya.