Pengunjung Membeludak, Pasar Sore Jogokariyan Yogya Terapkan Buka Tutup

Pengunjung Membeludak, Pasar Sore Jogokariyan Yogya Terapkan Buka Tutup

Heri Susanto - detikNews
Selasa, 20 Apr 2021 21:07 WIB
Masjid Jogokariyan Yogyakarta tetap membuka pintu bagi jemaah dari luar daerah selama Ramadhan. Namun ada syarat yang harus dipenuhi jemaah dari luar kota yakni harus melaksanakan tes GeNose yang sudah disediakan pihak masjid.
Kampung Ramadhan Jogokariyan, Kota Yogyakarta, lokasi Pasar Sore Jogokariyan. (Foto: Heri Susanto/detikcom)
Yogyakarta -

Antusiasme masyarakat untuk mengunjungi Pasar Sore Jogokariyan atau Kampung Ramadhan Jogokariyan, Kota Yogyakarta, cukup tinggi. Pemkot Yogyakarta bakal memberlakukan sistem buka tutup guna mengantisipasi kerumunan.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pasar sore di Jogokariyan akan menerapkan sistem buka tutup. Jika pengunjung sudah penuh, akses masuk akan langsung ditutup dan dibuka lagi jika sudah kembali longgar.

"Seperti di Malioboro kalau sudah 500 orang akan ditutup. Ini jumlah idealnya di sana (Jalan Jogokariyan) masih kami hitung bersama panitia. Jika dirasa sudah penuh, langsung ditutup," kata Heroe saat dihubungi detikcom, Selasa (20/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Antusias pengunjung pasar sore Jogokariyan sejak hari pertama, kata Heroe, terus mengalami peningkatan. Berbagai skenario pun telah diterapkan di lapangan untuk mengatasi kerumunan.

"Hari pertama kedua masih landai. Ketiga sudah diterapkan hanya motor yang boleh masuk. Kemudian Sabtu pengunjung membeludak akhirnya kendaraan tidak boleh masuk sampai hari ini tadi," jelas Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

Heroe pun mengimbau masyarakat untuk mengunjungi pasar sore yang lain di Kota Yogyakarta seperti di Nitikan, Jalan Gajahmada dan Kauman yang lebih dulu ada.

"Kami imbau masyarakat untuk beralih ke pasar sore yang lain," katanya.

Antusias yang tinggi di Pasar Sore Jogokariyan ini sampai membuat pengawasan diambil alih Satgas COVID-19 Kota Yogyakarta. Dari sebelumnya Satgas COVID-19 tingkat Kemantren Mantrijeron. Jumlah petugas keamanan pun bertambah untuk mengatur pengunjung.

"Kami membantu pengamanan saja dengan menurunkan sekitar 25 petugas kepolisian," imbuh Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro secara terpisah.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian COVID-19 Kemantren Mantrijeron, Yogyakarta melayangkan surat teguran atas antrean takjil yang sempat menimbulkan kerumunan di Masjid Jogokariyan. Kerumunan itu terpantau selama lima hari pertama Ramadhan.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...


"Setiap sore selalu ada yang mengantre (takjil) sampai menimbulkan kerumunan. Kami sampaikan surat teguran yang juga hasil kesepakatan Takmir, Polsek, dan Koramil," ujar Mantri Pamong Praja Kemantren (Camat) Mantrijeron Affrio Sunarno kepada wartawan, Minggu (18/4).

Affrio menjelaskan kerumunan terjadi karena pembagian takjil di depan masjid mencapai 3.000 boks, dan mayoritas penerimanya makan di tempat.

"Sulit mengatur untuk dibawa pulang," katanya.

Atas temuan itu, Satgas Pengendalian COVID-19 Kemantren Mantrijeron Yogyakarta menyarankan jumlah takjil dikurangi. Sebab, kata Affrio, mereka yang makan takjil di masjid bukan warga setempat.

"Mereka ini pengunjung dari luar. Yang jemaah Masjid Jogokariyan atau warga setempat sudah dibagikan ke masing-masing rumah," katanya.

Menurutnya kegiatan pasar sore yang berlangsung di sekitar Masjid Jogokariyan Yogyakarta masih terpantau kondusif. Tak ada kerumunan karena antar pedagang diberi jarak. Selain itu, jumlah pedagangnya juga telah dikurangi sebanyak 50 persen dari biasanya.

"Dari pengamatan kami, untuk pasar sore aman, kondusif, bisa jaga jarak dan cair tidak terjadi kerumunan. Yang menjadi Kerumunan di depan masjid," kata Affrio.

"Petugas mengawasi langsung. Kami juga turun untuk mengawasi setiap hari. Kalau nanti ada kerumunan langsung kami bubarkan atau dilakukan perubahan kebijakan," pungkasnya

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads