Wajah Siswi SMK Melepuh Disiram Cairan Misterius Saat COD, Polisi Turun Tangan

Wajah Siswi SMK Melepuh Disiram Cairan Misterius Saat COD, Polisi Turun Tangan

Imam Suripto - detikNews
Kamis, 18 Mar 2021 14:47 WIB
Siswi SMK di Brebes, Jawa Tengah, menjadi korban penyiraman cairan misterius yang menyebabkan kulit wajah, tangan, kaki dan dadanya terbakar.
Siswi SMK di Brebes, Jawa Tengah, menjadi korban penyiraman cairan misterius yang menyebabkan kulit wajah, tangan, kaki dan dadanya melepuh. (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Brebes -

Seorang siswi SMK di Brebes, Jawa Tengah, berinisial R (16) menjadi korban penyiraman cairan misterius saat hendak bertransaksi cash on delivery (COD). Polisi turun tangan menyelidiki peristiwa yang menyebabkan kulit wajah, tangan, kaki dan dada korban melepuh tersebut.

Kapolsek Wanasari, Kabupaten Brebes, AKP Mulyono mengatakan saat ini pihaknya sedang menyelidiki kasus ini.

"Kasus ini sedang dalam proses penyelidikan," kata Mulyono saat ditemui, Kamis (18/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, beberapa saksi telah dipanggil dan dimintai keterangannya.

"Polisi telah memanggil dan memintai keterangan beberapa orang saksi dalam kasus ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Bupati Brebes Idza Priyanti turut angkat bicara. Dia meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.

"Saya mohon kasus ini segera diungkap, pelakunya harus ditangkap dan diadili," kata Idza usai menjenguk korban di rumahnya di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, hari ini.

Menurut Idza, perbuatan pelaku terhadap korban adalah sebuah tindakan yang kejam. Penyiraman dengan cairan misterius itu telah menyebabkan kulit korban melepuh. Terlebih yang menjadi korban adalah seorang remaja siswi sebuah SMK.

"Yang jelas ini sangat memprihatinkan. Tindakan pelaku telah membuat kulit korban melepuh," ujarnya.

R kini telah dievakuasi dari rumahnya ke rumah sakit. Idza memastikan biaya pengobatan R gratis.

"Semuanya gratis. Nanti di RSUD akan dirawat sampai sembuh," kata Idza.

Idza berharap korban bisa segera pulih karena akan ditangani oleh tenaga medis yang profesional.

"Kami utamakan keselamatan korban. Jangan sampai kondisinya makin memburuk jika dirawat di rumah. Makanya hari ini kami jemput untuk dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.

Ayah korban mengungkap, trauma anak ini sebenarnya karena faktor biaya. Karena korban beranggapan perawatan di rumah sakit akan mengeluarkan banyak biaya.

"Selama dua bulan dirawat di rumah kami minta jasa perawat untuk ganti perban dan membersihkan. Dua hari sekali bayarannya Rp 600 ribu. Jadi dia khawatir nanti akan memberatkan keluarga," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMK di Brebes, Jawa Tengah, menjadi korban penyiraman cairan misterius yang menyebabkan kulit wajah, tangan, kaki dan dadanya terbakar. Korban disiram cairan misterius saat hendak bertransaksi COD.

"Saat itu, ada seseorang yang memesan masker wajah dan mengajak cash on delivery (COD). Calon pembeli meminta COD dilakukan di tempat sepi," ujar R di rumahnya, Rabu (17/3).

R yang berjualan produk-produk perawatan wajah dan kosmetik secara online itu tak curiga menuruti keinginan calon pembelinya. Mereka sepakat untuk bertemu di di kawasan dekat Puskesmas Sudamulya pada 17 Januari 2021.

"Pertama mau COD di gapura masuk Desa Sisalam. Tapi waktu itu tidak jadi. Calon pembeli ini minta COD di dekat Puskesmas Sidamulya. Saya ke sana, tapi tempatnya sepi. Saat itu jam 20.30 sudah malam. Akhirnya saya balik lagi ke arah pulang," lanjutnya.

Saat perjalanan akan pulang, R ternyata diikuti oleh pengendara motor. Pengendara motor itu kemudian menyiramkan cairan misterius ke tubuhnya sebanyak dua kali.

Penuturan korban selengkapnya di halaman selanjutnya...

R mengaku tak mengenali penyiram cairan itu. Pelaku, kata R, menggunakan helm, jaket, dan sarung tangan.

"Saya tidak melihat wajah pelakunya karena ditutupi rapat. Dia menyiram dua kali ke badan saya. Awalnya tidak kerasa apa-apa. Setelah sampai di rumah badan saya sakit semua seperti terbakar," kata R.

"Kayaknya air keras, kayaknya," lanjut dia.

Usai peristiwa itu, akun calon pembeli yang seharusnya COD dengannya mengirim pesan kepada R dengan kata-kata tentang dendam yang sudah terbalas.

"Di antaranya isi pesannya itu ada kalimat 'Dendam saya sudah terbalas'," lanjut R sembari menunjukkan isi pesan yang masih tersimpan di ponselnya.

Akibat kejadian ini, R mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya mulai dari wajah, kedua tangan dan kaki serta bagian dada. Sudah dua bulan, R hanya bisa terbaring di atas tempat tidurnya. Luka bakar yang dialami hanya dibiarkan terbalut kain perban. Keluarga mengaku sudah tidak sanggup membawa R ke rumah sakit karena keterbatasan biaya.

Bahkan motor yang dipakai R saat kejadian sudah dijual untuk perawatannya. R mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke polisi. Polisi bahkan saat itu sudah mendatanginya, tapi hingga kini dia belum mengetahui kelanjutan kasusnya.

"Sudah dilaporkan ke polisi, polisi sudah datang, sudah tanya-tanya, sudah minta keterangan, melihat chating-an," kata R.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads