Luweng atau lubang gua vertikal di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, berhasil ditemukan kembali setelah sempat hilang hampir 100 tahun. Ada dua luweng yang ditemukan kembali di Wonogiri, masing-masing disebut telah hilang akibat tertimbun tanah dan batu selama 93 dan 40 tahun.
"Sementara ada dua luweng yang sudah ditemukan kembali oleh relawan dan warga. Yakni di Dusun Pakem, Desa Sumberagung dan Dusun Joho Kidul, Desa Joho," kata Camat Pracimantoro, Warsito, kepada detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (2/3/2021).
Menurut dia, luweng di Pakem sebelumnya sempat menghilang selama 93 tahun. Sementara luweng di Joho Kidul sebelumnya tertimbun hampir 40 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Luweng di Pakem sebelumnya sempat menghilang selama 93 tahun. Kalau (luweng) di Joho Kidul sebelumnya tertimbun hampir 40 tahun lamanya," tutur Camat.
Menurutnya, penemuan kembali luweng ini diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan banjir yang kerap melanda. Karena drainase alami ini sudah ditemukan, jadi ketika ada kelebihan air bisa dialirkan melalui mulut luweng.
Luweng di Pakem memiliki kedalaman 7 meter. Sedangkan diameternya sekitar 4 meter. Mulut luweng ditemukan tim relawan pada Jumat (26/2). Warsito menyebut, proses pencarian mulut luweng itu memakan waktu selama tiga hari.
Sementara itu, Sariyono, relawan yang terlibat dalam pencarian mulut luweng menjelaskan proses pencarian luweng di Pakem dimulai sejak Rabu (24/2). Proses awalnya berkonsultasi dengan sesepuh desa soal letak luweng. Setelah mendapat informasi, pengggalian dan pengerukan dimulai dengan bantuan alat berat.
Menurut dia, tepat di hari ketiga pencarian akhirnya ditemukan sebuah lubang kecil. Selanjutnya, dengan alat manual lubang itu dilebarkan hingga ditemukan lubang yang berongga. Bahkan, relawan kemudian masuk ke dalam rongga batuan itu, pada akhirnya mulut lubang itu terbuka selebar empat meter.
"Lubang luweng itu dibiarkan sambil menunggu hujan turun. Nanti ketika hujan turun air yang masuk dan hilang di lubang itu dijadikan sebuah penanda alurnya. Selanjutnya, nanti kami memasang bronjong kawat sebagai pengaman sekaligus penyaring sampah agar lubang itu tidak tersumbat," ujar Sariyono.
Proses pencarian luweng di Desa Sumberagung lebih cepat dibanding desa lainnya. Pencarian luweng di Desa Sumberagung merupakan ketiga kalinya. Sebelumnya, melakukan pencarian di Dusun Joho Kidul, Desa Joho dan berhasil. Lalu di Dusun Dompol, Desa Petirsari gagal.
Lihat juga video 'Mengenal Water Spout yang Terjadi di Gajah Mungkur Wonogiri':