Beredar kabar, hubungan antara wali kota dan wakil wali kota sedang tidak harmonis. Sehingga semua fasilitas dinas ditarik oleh Pemkot. Namun kabar ini belum terkonfirmasi kebenarannya. Terkait renggangnya hubungan Walikota dan Wakilnya itu dibantah oleh Jumadi.
"Sebenarnya sih oke oke saja. Makanya saya tidak ngerti ada apa ini. Komunikasi terakhir minggu lalu pas saya pulang dari Jakarta," kilah Jumadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penarikan fasilitas kedinasan tersebut, Sekretaris Pemkot Tegal, Johardi, menjelaskan Jumadi tidak berada di tempat sejak tanggal 11 Februari lalu. Sehingga staf dan ajudan dikembalikan lagi ke OPD.
"Sejak tanggal 11 Februari, Pak Wakil (Jumadi) tidak ada ditempat, jadi staf dan ajudan tidak ada kegiatan. Jadi akhirnya dikembalikan kepada OPD," ungkap Sekretaris Pemkot Tegal.
Untuk ajudan dan sopir dinas wakil wali kota, Johardi menegaskan, mereka mengundurkan diri sehingga terjadi kekosongan. Namun jika kondisinya normal, dalam artian sudah mulai aktif, semua fasilitas akan dikembalikan.
Saat dicecar pertanyaan atas perintah siapa penarikan fasilitas tersebut, Johardi tidak mau membukanya.
"Kalau soal perintah siapa, tidak usah disebutkan perintah dari mana. Tapi ini karena wakil wali kota tidak berada di tempat, jadi staf dan ajudan ditarik," terang Johardi.
(rih/sip)