Waswas, Pengungsi Merapi Klaten Pilih Bertahan di Pengungsian

Waswas, Pengungsi Merapi Klaten Pilih Bertahan di Pengungsian

Achmad Syauqi - detikNews
Sabtu, 30 Jan 2021 15:49 WIB
Pengungsi Merapi di tempat evakuasi sementara (TES) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Sabtu (30/1/2021).
Pengungsi Merapi di tempat evakuasi sementara (TES) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Sabtu (30/1/2021). Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Pengungsi Gunung Merapi dari Desa Balerante dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, bertahan di pengungsian karena masih waswas. Sebelumnya, warga berencana akan pulang ke rumah masing-masing akhir pekan ini.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pemkab Klaten, Endang Hadiyati S, mengatakan pengungsi rencananya akan pulang tanggal 29 atau 30 Januari. Tapi dibatalkan karena melihat situasi Gunung Merapi saat ini.

"Sedianya mau pulang, kita sudah koordinasi dengan sekda, asisten, BPBD, kecamatan dan desa. Tapi melihat erupsi kemarin dan hujan abu untuk sementara rencana pulang ditangguhkan. Kita melihat perkembangan," kata Endang saat ditemui detikcom di kantornya, Sabtu (30/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Endang, warga kelompok rentan terdiri lansia atau difabel masih waswas. Mereka masih ingin berada di tempat evakuasi sementara (TES).

"Orang lansia, bayi, difabel mereka inginnya tetap di sini dulu (TES). Pemkab siap mendukung dan memfasilitasi kebutuhan pengungsi," lanjut Endang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu saat Merapi erupsi Rabu (27/1) lalu, dusun yang terdampak hujan abu hanya di Desa Tegalmulyo, yakni Dusun Gir Pasang dan Gedong Ijo.

"Hanya Gir Pasang dan Gedong Ijo yang abunya paling tebal. Dan kami saat ini terus memantau dusun tersebut," imbuh Endang.

Terpisah, Koordinator Pengungsian Desa Balerante, Jainu, mengatakan sebelumnya ada rencana pengungsi akan pulang ke rumah tanggal 29 Januari. Karena berdasarkan informasi BPPTKG, daerah bahaya Merapi berubah ke barat daya.

"Dari BPPTKG informasinya arah luncuran ke barat daya. Selain itu jika terjadi erupsi hanya maksimal tiga kilometer, padahal tiga kilometer sejak dulu tidak berpenghuni," kata Jainu.

"Untuk sementara warga tetap bertahan di tempat evakuasi sementara (TES). Belum pulang sampai hari ini tanggal 30 Januari 2021 baik pengungsi maupun ternak masih di TES," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, hujan abu erupsi Gunung Merapi juga terjadi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Rabu (27/1). Hujan abu yang mengguyur daerah itu cukup tebal dan bercampur pasir.

"Abu tebal ada di Dusun Canguk, Pajegan, Gir Pasang dan Gedong ijo. Tapi yang bercampur pasir di Gir Pasang dan Gedong Ijo saja," kata Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, Rabu (27/1).

Simak juga video 'Melihat Barak Pengungsian Merapi di Purwobinangun Sleman':

[Gambas:Video 20detik]



(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads