Rekomendasi Berubah, Warga KRB 3 Merapi di Klaten Tetap di Pengungsian

Rekomendasi Berubah, Warga KRB 3 Merapi di Klaten Tetap di Pengungsian

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 17 Jan 2021 19:12 WIB
Tempat evakuasi sementara di SDN 2 Balerante, Kemalang, Klaten
Tempat evakuasi sementara di SDN 2 Balerante, Kemalang, Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Pemkab Klaten meminta warga di kawasan rawan bencana (KRB) 3 Gunung Merapi tetap berada di tempat evakuasi sementara menyusul berubahnya arah potensi luncuran lava pijar dan guguran awan panas. Alasannya status masih Siaga.

"Kami minta warga di KRB tetap di lokasi evakuasi sementara. Sebab status Merapi toh masih Siaga," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Klaten, Sip Anwar kepada detikcom dikonfirmasi ponselnya, Minggu (17/1/2021).

Menurut Sip, dengan belum berubahnya status itu maka radius lima kilometer intinya tetap diminta dikosongkan. Kecuali status menjadi waspada akan berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Statusnya masih Siaga dan radius yang diminta tidak ada aktivitas masih sejauh lima kilometer. Kecuali sudah kembali ke Waspada mungkin radiusnya beda," lanjut Sip.

Soal perubahan arah dan jenis ancaman, terang Sip, bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu akan lebih baik menunggu perkembangan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

"Potensi ancaman dulu efusif, lalu eksplosif dan sekarang dominan efusif lelehan lagi, jadi bisa berubah. Kita tunggu sampai stabil dan nanti BPPTKG bagaimana," sambung Sip.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten Sri Yuwana Haris Yuliyanta menjelaskan dari hasil zoom meeting terakhir dengan BPPTKG masih belum berubah statusnya. Meskipun kemungkinan letusan efusif dominan.

"Per 15 Januari probabilitas erupsi dominan ke erupsi efusif sebesar 40 persen. Dan erupsi eksplosif menurun dan potensi luncuran lava pijar serta awan panas ke sektor Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih," jelas Haris lewat pesan singkat ponselnya.

Namun terkait pengungsi, imbuh Haris diserahkan ke daerah. BPBD sudah menyosialisasikan ke warga.

"Terkait pengungsi itu BPPTKG menyerahkan kebijakannya ke Pemda masing - masing. Siang ini BPBD, muspika, desa dan warga dikumpulkan," papar Haris.

Kades Balerante, Kecamatan Kemalang, Sukono mengatakan warga bersama pemerintah desa baru saja dikumpulkan menyikapi perkembangan itu. Intinya warga diminta di tempat evakuasi sementara dulu.

"Siang ini baru saja kita selesai dikumpulkan di balai desa. Intinya diminta tetap di tempat evakuasi sementara tapi sifatnya tidak memaksa," ungkap Sukono kepada detikcom di ponselnya.

Menurut Sukono, menyikapi perkembangan itu warga dan pemerintah desa juga menunggu perkembangan. Meskipun arah berubah ke barat daya tetapi Gunung Merapi tidak bisa ditebak.

"Merapi tidak bisa ditebak, nanti warga pulang terburu-buru tapi mendadak berubah lagi arahnya juga repot. Jadi sementara tetap di tempat evakuasi sehingga lebih baik bersabar," lanjut Sukono.

Jumlah pengungsi, terang Sukono, juga belum berubah. Jumlah antara 227- 280 jiwa sebab ada yang naik turun ke dusun dan tempat evakuasi.

"Jumlah pengungsi tadi pagi masih sama belum berubah 227 jiwa. Ada yang naik lalu turun lagi seperti biasa," pungkas Sukono.

Terpisah, koordinator organisasi pengurangan risiko bencana (OPRB) Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Subur mengatakan selain Desa Balerante, di desanya ada warga yang sudah berada di tempat evakuasi sementara sekitar 90 jiwa. Namun untuk kelanjutan pengungsian menyikapi perkembangan Merapi masih dirapatkan.

"Ini masih rapat. Soal warga yang mengungsi masih menunggu hasil rapat sore ini dan warga masih di tempat evakuasi sementara," jelas Subur dihubungi detikcom lewat pesan singkat ponselnya.

Sebelumnya diberitakan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memperbarui potensi dan daerah bahaya erupsi Gunung Merapi. Saat ini potensi dan daerah bahaya erupsi mengarah ke beberapa sungai di sisi barat.

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso, membeberkan saat ini terjadi perubahan morfologi puncak di sisi barat dikarenakan adanya aktivitas guguran dan munculnya kubah lava 2021. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas dan berdasarkan arah erupsi, maka potensi bahaya saat ini berubah.

"Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," kata Agus dalam jumpa pers virtual, Sabtu (16/1).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads