Kemudian . (Titik) lahir pada tahun 2000. Menurutnya nama . (Titik) waktu sekolah dasar ditulis tanda baca titik. Namun setelah waktu kelas 6 SD nama tanda baca itu diganti dengan huruf. Sebelumnya ditulis tanda baca . kemudian diganti ditulis dengan huruf Titik.
"Ya sempat masalah dengan teman-temannya, yang ada di desa itu. Dilecehkan diejek, dipanggil pithik-pithik (ayam-ayam) dia malu, anak kecil mentalnya juga belum kuat," cerita Ali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu ujian kelas 6 SD itu kan tidak bisa kan masuk, hanya pakai tanda titik kan ndak bisa tidak masuk di komputer. Nilainya tidak masuk. Daripada dia tidak sekolah, diganti tidak apa-apa, namanya tetap Titik. Sekarang pakai huruf," sambungnya.
Kini N berusia 28 tahun sudah menikah dan tinggal di Semarang. N menjadi seorang perawat dan sudah memiliki anak, sedangkan Titik kini masih kuliah semester tiga di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara.
"Untuk kakaknya umur 28 tahun, adiknya 20 tahun. (N) Sudah kerja, sudah punya anak. Anaknya tak kasih nama, tapi orang tuanya tidak mengikuti," beber Ali.
Sementara itu, Ibu N dan Titik, Kismawati (47) mengaku sempat protes ketika anak-anaknya diberikan nama yang unik dan terpendek. Meski begitu, dia akhirnya menuruti sang suami atas pemberian nama kepada anak-anaknya.
"Sempat protes, namanya kok N. Aneh-aneh saja. Namun akhirnya manut saja," jelas Kismawati.
![]() |
Kismawati menyebut N memiliki sifat baik dan penurut kepada orang tua. Sementara anak keduanya . (Titik) terbilang anak yang tomboi. Keduanya sering bertengkar saat waktu sekolah di SMP dulunya.
"Yang N, itu bocahnya manut (menurut), maksudnya diperintah apa saja manut. Nanti jam 11 pulang bocahnya memang manut. Kalau adiknya Titik bocahnya tomboi, gelut (berantem) sama temannya waktu sekolah MTS, iku ya kendel (berani), karo cowok digodain malahan nantang diajak gelutan (diajak berantem)," ujar Kismawati.
(ams/ams)