Solo -
Bangunan di Jalan Slamet Riyadi Nomor 261, Solo, itu tampak megah dengan gaya khas Belanda. Patung Jenderal Gatot Subroto berdiri kokoh di bagian depan kolam air mancur.
Bangunan itu adalah Loji Gandrung yang di masa kini digunakan sebagai rumah dinas Wali Kota Solo. Namun pada masa lalu, Loji Gandrung adalah tempat tinggal pejabat pemerintah Belanda.
Nama Loji Gandrung sendiri berarti tempat bersenang-senang. Sebab saat ditinggali pejabat Belanda, lokasi itu sering digunakan untuk berpesta, menjamu makan malam, dan berdansa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tampak seperti bangunan kolonial, terdapat pula pernak-pernik khas Jawa, seperti arca dari batu. Di bagian belakang, terdapat bangunan joglo untuk menggelar kegiatan publik.
Dalam perjalanannya, Loji Gandrung pernah juga menjadi markas Gatot Subroto untuk menyusun strategi perang. Saat itu terjadi Agresi Militer Belanda II sekitar tahun 1948.
Di masa kemerdekaan, Bung Karno pun sering menginap di Loji Gandrung saat berada di Solo. Bahkan ada kamar khusus yang ditinggali Bung Karno.
Dari kekuasaan Belanda, bangunan yang berdiri sejak 1872 itu kini masih menjadi simbol kekuasaan. Sebab Loji Gandrung ditinggali pimpinan Kota Solo.
Bangunan inilah yang pernah ditempati Joko Widodo sekitar 7,5 tahun (2005-2012). Kemudian ditempati FX Hadi Rudyatmo hampir 8 tahun (2012-sekarang).
Dengan segera berakhirnya proses Pilkada 2020, Loji Gandrung akan memiliki tuan rumah baru. Sesuai hasil penghitungan suara KPU, Gibran Rakabuming Raka kemungkinan besar akan menjadi tuan rumah Loji Gandrung.
Selanjutnya: Kisah mistis di rumah dinas tersebut
Kisah mistis
Loji Gandrung juga memiliki kisah misteri seperti bangunan-bangunan kuno lainnya. Banyak cerita bahwa ada penampakan orang Belanda.
Selama tinggal di Loji Gandrung, Rudy mengaku tidak takut. Sebelum pindah, Rudy terlebih dahulu melakukan ritual keagamaan Katolik serta membersihkan seluruh bagian rumah.
"Tidak perlu takut, yang penting tidak mengganggu. Saya tidak pernah diganggu kok. Sejak awal sudah kita lakukan tata cara agama saya. Ada misa pemberkatan ruangan, dapur, kamar mandi. Kita mohonkan doa lewat uskup," kata Rudy saat ditemui di Loji Gandrung, Sabtu (26/12/2020).
"Ini kan banyak yang sudah saya benahi. Dulu memang terlihat kotor, atap rusak, kita perbaiki jadi terlihat bersih," ujarnya.
Bagi Rudy, ruangan yang paling berkesan ialah kamar Bung Karno. Kamar tersebut tidak sembarang orang boleh masuk.
"Bukan dikeramatkan, tapi memang tidak ada yang berani tidur di sana. Kalau saya berani, tetapi tidur di lantai. Kalau saya butuh meditasi atau berdoa ya di situ, suasananya tenang, sunyi," kata Rudy.
Beberapa cerita yang beredar, terkadang orang yang berfoto di ruangan itu mendapati keanehan. Misalnya, foto menjadi tidak jelas, ada sosok lain, bahkan ada yang wajahnya menjadi tidak terlihat.
"Kalau orang cerita seperti itu. Tapi kalau saya nggak pernah kok. Malah orang-orang yang saya foto di situ banyak yang sukses," ungkap pria berkumis itu.
Petugas pengamanan Loji Gandrung pun mengakui adanya sejumlah wujud berbentuk manusia. Salah satunya ialah pria berbadan tinggi besar di dalam rumah.
"Ada sosok tinggi besar, seperti orang Belanda. Walaupun beberapa kali lihat tetap saja kaget kan," kata salah satu petugas Loji Gandrung, Sutarto.
Petugas lainnya, Wagino, mengaku belum pernah melihat langsung. Namun terkadang dirinya mengalami mimpi aneh.
"Biasanya kalau tiduran tidak pada tempatnya mimpi aneh. Pernah dikejar anak-anak kecil. Beberapa kali mimpi yang sama. Teman-teman juga ceritanya begitu," ujar dia.
Selanjutnya: Dirancang jadi objek wisata
Rencana jadi objek wisata
Sejak 2018, Rudy merencanakan agar Loji Gandrung dibuka untuk umum. Pemkot Solo pun membangun gedung baru di sisi barat Loji Gandrung sebagai ganti rumah dinas.
Lebih jauh, Loji Gandrung akan dilengkapi guest house untuk menginap wisatawan. Ruangan-ruangan Loji Gandrung juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat rapat.
"Rencana saya kan ini jadi Rumah Bung Karno, sebagai penghormatan kepada beliau. Biar masyarakat juga tahu sejarah Loji Gandrung. Sekaligus bisa untuk kegiatan publik, rapat dan lain-lain," kata Rudy.
Di tahun 2020 ini, rencana tersebut masih terkendala pandemi COVID-19. Namun untuk selanjutnya, Rudy menyerahkan keberlanjutan rencana itu kepada wali kota selanjutnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini