.webp)
Akses menuju makam Syekh Mudzakir di Demak, Jawa Tengah, terputus karena diterjang ombak pada Minggu (6/12). Warga bercerita ada sejumlah motor yang tercebur laut saat peristiwa itu terjadi.
"Minggu (6/12) sore (akses rusak) tidak bisa dilalui motor. Banyak juga yang motornya tercebur laut," ujar pendiri Paguyuban Ojek Makam Syekh Mudzakir, Ismail (55), kepada wartawan di Dukuh Tambaksari, Selasa (8/12/2020).
Ismail mengungkap biasanya peziarah menuju ke makam tersebut dengan menumpang ojek. Pantauan detikcom siang ini, jalan tersebut memiliki lebar sekitar 1,5 meter dengan jarak dari permukiman warga ke makam yang dikenal dengan makam terapung itu sekitar 1,5 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan menuju makam itu berupa bangunan beton yang kini tampak hancur. Ketinggian ombak juga tampak masih tinggi hingga hari ini.
Ismail mengatakan, jumlah kunjungan makam itu setiap harinya bisa mencapai ribuan orang. Peziarah yang datang ke makam tersebut pun beragam mulai dari warga lokal maupun luar daerah misalnya Bandung, Cilegon, Palembang, Lampung, Jambi, dan Madura.
 Akses menuju makam Syekh Mudzakir di Demak terputus gegara terjangan ombak, Selasa (8/12/2020). (Foto: Mochamad Saifudin/detikcom) |
"Saat ini tutup, kemarin aja peziarah datang pada pulang lagi. Karena jalan kaki jauh dan gelombang juga tinggi," ujarnya.
"Gelombang air lautnya dua meter lebih. Itu pun sudah sampai pesisir," imbuhnya.
Untuk menuju makam tersebut, peziarah bisa memilih dua alternatif melalui jalan sejauh 1,5 km yang kini rusak dari Dukuh Bedono atau dengan naik perahu dari Dukuh Morosari.
Ismail menceritakan ada 250 orang penarik ojek motor dan 50 ojek perahu di lokasi itu. "Orang sini carinya nafkah di situ, sekarang ya nggak bisa," katanya.
Salah seorang tukang ojek perahu, Kamdani, mengatakan bahwa Makam Syekh Mudzakir biasa ramai mulai Kamis malam sampai Minggu. Pada saat ramai-ramainya, dia bisa beroperasi empat kali dalam semalam.
 Akses menuju makam Syekh Mudzakir di Demak terputus gegara terjangan ombak, Selasa (8/12/2020). (Foto: Mochamad Saifudin/detikcom) |
Tukang ojek perahu lainnya, Ismail, mengatakan jalan yang kini rusak merupakan hasil pembangunan yang dananya berasal dari iuran penarik ojek dan peziarah.
"Pembangunan baru dan masih berlangsung. Tapi diorak-arik semalam saja sudah hancur. Kerusakannya sekitar 90 persen," imbuhnya.
