Teror miliaran semut di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas, belum berakhir. Warga menceritakan tim ahli sudah bolak-balik ke lokasi untuk mengatasi teror semut berjenis Tapinoma sessile atau semut Bau itu namun belum membuahkan hasil.
Warga Desa Pageraji, Hidayat, mengatakan tim dari Laboratorium Entomologi dan Parasitologi, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto terus melakukan upaya untuk dapat mengendalikan teror semut tersebut.
"Dari Unsoed sudah bolak-balik datang ke sini, bisa dibilang lebih dari lima kali, uji coba-uji coba terus, bawa sampel semutnya, bawa obat-obatnya, sama medianya baik itu gel, dan lain-lain, mungkin sampai delapan jenis (media umpan). Tapi kenyataannya belum berhasil, itu uji coba yang model dikasih umpan, tapi belum berhasil," kata Hidayat kepada detikcom, Sabtu (5/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tim dari Unsoed itu juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan pengendali hama untuk membuat umpan yang sudah diberikan obat pembasmi hama yang tidak bisa tercium oleh semut sekalipun. Namun hingga saat ini belum berhasil.
"Ada perusahaan yang kerja sama dengan Unsoed sudah menggunakan metode yang menggunakan media roti, menggunakan pakan ikan pelet, belatung, terus (membuat) 5 jenis gel, jadi ramuan obat yang sudah dibuat gel. Berati sudah sekitar 8 umpan yang sudah diuji coba di sini. Hasilnya masih nol, padahal umpannya dikasih langsung ke sarangnya," jelasnya.
Hidayat mengungkapkan, saat uji coba itu, semut-semut sempat agresif. Namun setelah beberapa menit, pakan umpan itu langsung ditinggalkan begitu saja hingga berhari-hari. Berbeda saat umpan yang tidak diberikan obat pembasmi hama, langsung habis dimakan semut tersebut.
"Pas dikasih pakan roti itu agresif sebentar, beberapa menit berikutnya ditinggal pergi. Dikasih gel sama belatung ya sama, dicuekin utuh sampai beberapa hari masih utuh terus. Jadi kayak ngerti umpan makanan itu sudah dikasih obat, padahal itu obat pembasmi serangga, yang serangga sendiri tidak bisa mencium baunya. Jadi alternatif untuk kita saat ini ya penyemprotan," tuturnya.
Baca juga: Info Solo Lockdown Sampai Januari: Hoax! |
Diberitakan sebelumnya, teror miliaran semut di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas, ternyata belum berakhir. Padahal sudah hampir tiga pekan semut berjenis Tapinoma sessile atau lebih dikenal dengan nama semut Bau tersebut disemprot pestisida oleh warga.
Simak video 'Entomologi: Semut yang Teror Warga Banyumas Karnivora, Tak Suka Gula':
Selanjutnya, semut-semut itu bertelur di lokasi...