Beredar informasi di aplikasi pesan dan media sosial bahwa Kota Solo lockdown hingga sebulan ke depan. Pemkot Solo menegaskan informasi tersebut adalah hoax!
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 Solo, Ahyani, menegaskan informasi tersebut adalah salah. Pemkot Solo hanya melakukan pengetatan dan pembatasan.
"Tidak ada lockdown. Kita hanya mengetatkan dan membatasi saja agar tidak terjadi penularan COVID-19 selama libur akhir tahun," kata Ahyani saat dihubungi detikcom, Sabtu (5/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang menjabat Sekretaris Daerah Kota Solo itu mengatakan akses masuk dari dan ke Kota Solo tetap dibuka. Namun ketika warga luar kota masuk ke Solo harus dikarantina selama 14 hari.
"Ini untuk mengantisipasi pemudik dan wisatawan masuk ke Solo. Kita karantina dulu 14 hari untuk memastikan dia tidak membawa virus," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan akan mengaktifkan rumah karantina di Benteng Vastenburg mulai 15 Desember 2020 selama sebulan. Pihaknya mulai memasang barak pada 10 Desember 2020.
Rudy mengatakan akan bekerja sama dengan pengelola terminal, stasiun dan bandara agar bisa melakukan screening terhadap penumpang.
"Kita bentuk satgas pemantau Kota Solo bekerja sama dengan kepala terminal, stasiun dan bandara. Mulai tanggal 15 Desember, bagi yang masuk Solo karantina 14 hari," kata Rudy saat dijumpai di Loji Gandrung, Jumat (4/12).
Tak hanya di terminal, stasiun dan bandara, satgas juga disebar di jalan-jalan akses masuk Kota Solo. Pemudik yang ketahuan masuk Solo akan dikarantina.
"Kita bedakan mana yang pelaju mana yang mudik. Nanti pasti kelihatan. KTP-nya juga kelihatan," ujar dia.
Rudy juga mengatakan pemudik yang membawa hasil rapid test atau hasil swab negatif tetap wajib menjalani karantina di Benteng Vastenburg.
"Bawa hasil rapid atau swab tetap karantina. Mau menghadiri resepsi atau acara keluarga tetap karantina," tegasnya.
Tonton juga video 'Terpapar Covid-19, Dokter Ini Sebut Pasien Butuh Darah dari yang Sembuh':