Kabupaten Pemalang menjadi salah satu zona merah virus Corona (COVID-19) di Jawa Tengah. Dari hasil tracing kasus Corona, diketahui kasus terbanyak berasal dari klaster keluarga.
"Kalau klaster yang mendominasi ya klaster keluarga. Ada juga klaster perusahaan, perkantoran, pesantren," kata Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemalang, Tutuko Raharjo, saat dihubungi detikcom, Rabu (2/11/2020).
"Klaster keluarga lebih banyak daripada klaster lainnya. Angka pastinya belum tahu detailnya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tutuko menjelaskan setelah klaster keluarga, kasus Corona terbanyak berasal dari klaster perusahaan hingga pesantren.
"Setelah klaster keluarga, ada juga klaster perusahaan, perkantoran, pesantren dan perbankan," tambahnya.
Kemudian adanya enam guru dan tiga pegawai di SMAN 1 Pemalang yang terkonfirmasi Corona termasuk pada klaster perkantoran. Tutuko mengungkap pengajar dan pegawai di SMAN 1 Pemalang ini termasuk orang tanpa gejala (OTG).
"Itu berawal dari satu pengajar yang di-swab positif, kemudian dilakukan swab semua. Hasilnya seperti itu. Semuanya merupakan OTG," jelas Tutuko.
Selain klaster perkantoran di SMAN 1 Pemalang itu, ada juga klaster dari tujuh tenaga medis (nakes) di Watukumpul. Satu dari tujuh nakes di Kecamatan Watukumpul ini berinisial BW (49) meninggal dunia.
BW merupakan nakes Puskesmas Watukumpul yang meninggal saat menjalani perawatan COVID-19 di RSUD dr M Ashari Pemalang, Sabtu (28/11). Sementara itu enam nakes lainnya merupakan petugas puskesmas Cikadu.
"Yang tenaga kesehatan ini juga masuk klaster perkantoran. Enamnya masuk dalam kategori OTG, isolasi mandiri," jelasnya.
Dari hasil trakcing selama November 2020, ditemukan kasus baru Corona di Kabupaten Pemalang sebanyak 150 orang. Dari jumlah tersebut, 15 orang di antaranya meninggal dunia.
"Hasil tracking dan testing (swab) di minggu terakhir Bulan November ada penambahan 150 kasus. 15 di antaranya meninggal dunia," katanya.
Selain itu, pada temuan kasus per November ditemukan klaster keluarga di Kecamatan Pemalang. Kala itu ditemukan 53 kasus, dengan 4 di antaranya meninggal dunia.
"Masih klaster keluarga. Kecamatan Pemalang banyak temuannya kasus baru, ada 53 orang," katanya.
Data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang mencatat ada 1.350 kasus Corona di wilayahnya pada Rabu (2/12). Dari jumlah tersebut 283 orang masih dalam pantauan tim gugus tugas (190 orang isolasi mandiri dan 93 dirawat), kemudian kasus sembuh sebanyak 973 orang, dan 94 kasus meninggal dunia.
Daftar kasus baru Corona di Pemalang per kecamatan, klik di halaman selanjutnya...
Kemudian pada akhir November kemarin, Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pemalang juga melaporkan ada 26 kasus sembuh atau selesai pengawasan. Pihaknya berharap warga Pemalang tertib menjalankan protokol kesehatan COVID-19.
"Kami berharap agar warga di Kabupaten Pemalang terus mengingatkan protokol kesehatan, mengingat angka demi angka warga yang terkonfirmasi terus naik. Hindari kerumunan, gunakan masker dan tetap jaga jarak. Kita mulai dari diri kita sendiri, termasuk keluarga," pesan Tutuko.
"Satuan tugas di kecamatan juga selalu mobiling dalam penegakan disiplin Prokes, untuk menekan penyebaran Corona," tuturnya.
Tutuko juga merinci temuan kasus baru Corona di wilayahnya selama November 2020. Berikut datanya:
- Kecamatan Ampelgading: 28 kasus Corona dan 2 kasus meninggal dunia.
- Kecamatan Taman: 12 kasus Corona, 3 kasus meninggal dunia.
- Kecamatan Petarukan: 12 kasus Corona, 2 kasus meninggal dunia.
- Kecamatan Randudongkal: 6 kasus Corona, 2 kasus meninggal dunia.
- Kecamatan Comal: 4 kasus Corona, 1 kasus meninggal.
- Kecamatan Bantarbolang: 4 kasus Corona, dan 1 meninggal.
- Kecamatan Moga: 3 kasus Corona
- Kecamatan Warungpring: 3 kasus Corona
- Kecamatan Ulujami: 3 kasus Corona
- Kecamatan Watukumpul: 3 kasus Corona
- Kecamatan Pulosari: 3 kasus Corona
- Kecamatan Bodeh: 1 kasus Corona