Jumlah pengungsi terdampak aktivitas Gunung Merapi di barak pengungsian Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman terus bertambah. Demikian juga warga Kecamatan Kemalang di Klaten, juga semakin banyak yang turun mengungsi.
"Pengungsi yang tadinya kelompok rentan 133 jiwa tapi sampai tadi malam pengungsi 177 jiwa," kata Panewu Cangkringan, Suparmono saat ditemui di barak pengungsian Glagaharjo, Minggu (8/11/2020).
"Kalitengah Lor ada 537 jiwa, yang mengungsi 177 artinya masih banyak di atas tapi semua usia produktif," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suparmono menyebut penambahan pengungsi itu justru dari usia produktif dan bukan kelompok rentan. Menurutnya, warga masih ada trauma akibat erupsi 2010.
Selain mengevakuasi penduduk, ternak warga juga akan segera dievakuasi, prioritas utama yaitu untuk ternak sapi perah.
"Ternak di Kalitengah Lor total ada 294 sapi. Dari situ ada 95 ekor sapi perah. Sapi perah itu yang jadi prioritas utama dan harus segera diselamatkan," tegasnya.
Untuk evakuasi ternak, nantinya akan dipisah antara sapi perah dan pedaging.
"Ada kandang sapi komunal di Padukuhan Singlar dan muat 90 an harapan kami yang sapi perah itu segera dipindahkan ke situ. Untuk sapi pedaging di balai kalurahan. Kita ingin secepatnya," pungkasnya.
Selanjutnya: Kondisi Pengungsi Merapi di Klaten