Polres Wonosobo masih mendalami penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di jalur menuju Dieng. Saat ini pihaknya masih dalam tahap pengumpulan data dan periksa saksi terkait kecelakaan yang mengakibatkan lima orang korban tewas.
"Dugaan awal karena rem blong. Tetapi kami belum bicara fakta, masih dalam pengumpulan data. jadi Penyelidikan dan penyidikan masih terus kami lakukan," kata Kasat Lantas Polres Wonosobo AKP Harman R Sitorus saat ditemui di kantornya, Kamis (1/10/2020).
Saat ini pemeriksaan saksi terus dilakukan. Namun pemeriksaan secara mendalam untuk saksi yang juga sebagai korban belum dilakukan. Mengingat kondisi saat ini masih belum stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saksi yang ada di lokasi, kami sudah memeriksa dua orang. Tetapi saksi yang bersama dalam kendaraan belum dilakukan pemeriksaan secara mendalam. Kami menunggu kondisinya stabil," ujarnya.
Selain saksi, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan pihak terkait lainnya.
"Selain meminta keterangan saksi-saksi juga pihak-pihak terkait. Dinas dan Jasa Raharja misalnya. Agar segera memberikan hak-hak dari keluarga korban," tuturnya.
Terpisah, Kasi Dalops dan perparkiran Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan Wonosobo Muhammad Waluyo menyebut bus pariwisata tersebut diduga telah melanggar batas maksimal kapasitas kendaraan besar untuk ke dataran tinggi Dieng.
"Pada kecelakaan kemarin melibatkan bus pariwisata yang turun dari Dieng. Bus itu diketahui ada 40 seat, padahal batas maksimal bus yang naik ke Dieng adalah 30 seat," kata Waluyo siang ini.
Dia menyebut batas kapasitas maksimal kendaraan yang akan naik ke Dieng itu terpasang di Tol Garung dan Terminal Pariwisata Kalingat. Sebab, medan menuju ke Dieng banyak jalan menikung dan menanjak yang cukup ekstrem.
"Ada rambunya di pintu tol garung, bahwa kendaraan atau bus bisa naik ke Dieng maksimal 30 seat. Karena jalannya menikung dan tanjakan cukup ekstrem," terangnya.
Dia menjelaskan rombongan wisatawan yang akan ke Dieng dengan bus besar biasanya diminta transit ke Terminal Pariwisata Kalinget. Dari situ para wisatawan bisa menumpang angkutan umum.
"Kalau wisatawan yang akan ke Dieng dengan menggunakan bus besar lebih dari 30 seat supaya berhenti di terminal pariwisata di Kalianget, dari lokasi ini nanti naik mikrobus. Dengan adanya kecelakaan ini tentu akan menjadi evaluasi kami, termasuk evaluasi dengan Dinas Pariwisata Wonosobo," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan tujuh kendaraan ini terjadi di ruas jalan menurun di Desa Kuripan, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Rabu (30/9) sekitar pukul 15.30 WIB.
Awalnya satu unit bus pariwisata melintas di turunan panjang tersebut tapi hilang kendali hingga menabrak sejumlah kendaraannya di depannya.
Kasat Lantas Polres Wonosobo AKP Harman L Sitorus mengungkap diduga bus pariwisata hilang kendali karena remnya tak berfungsi.
Identitas empat dari lima korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut ini adalah Sri Dwi Rejeki (34) warga Temanggung, Zaenal Abidin (44) warga Jepara, Pujiyanto (30) warga Wonosobo dan Saranta (61) warga Wonosobo. Sedangkan seorang korban yang meninggal dunia tadi malam belum diketahui identitasnya.
"Jumlah korban meninggal dunia yang sebelumnya empat orang, ada penambahan satu orang. Sehingga saat ini jumlah korban meninggal dunia menjadi lima orang," kata Humas RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo Tri Lestari, kepada wartawan di kantornya yang berada di Jalan Rumah Sakit No 1, Kamis (1/10).
(rih/sip)