Kata Budayawan Solo Soal Mitos Ratu Kidul Merekam Peristiwa Tsunami

Kata Budayawan Solo Soal Mitos Ratu Kidul Merekam Peristiwa Tsunami

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 28 Sep 2020 17:48 WIB
Lukisan Ratu Kidul (Sumber: Situs Kemdikbud)
Foto: Lukisan Ratu Kidul. (Sumber: Situs Kemdikbud)
Solo -

Peneliti paleotsunami Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto meyakini jika mitos Ratu Kidul merekam peristiwa tsunami masa silam. Mitos itu terekam dalam Serat Sri Nata sebagai bagian babad tanah Jawi. Apa kata budayawan Solo?

Dalam Serat Sri Nata mengisahkan terjadinya ombak di lautan yang setinggi angkasa. Budayawan Solo Bambang menganggap sah saja jika isi serat itu diinterpretasikan sebagai tsunami. Namun, dia menyebut serat itu ditulis dari sudut pandang penguasa sang Ratu Selatan, Ratu Kidul.

"Bisa saja diinterpretasikan seperti itu. Tetapi itu kan yang menceritakan Ratu Kidul, bukan manusia. Mungkin itu kejadian di lautan, sampai laut kering," kata BRM Bambang Irawan saat dihubungi detikcom, Senin (28/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang lalu mengutip Serat Wedhatama Piningit yang juga menceritakan kejadian alam. Dalam serat tersebut, kata dia, menyebut Pulau Jawa akan terbelah dua.

"Saya anggap masuk akal. Kalau lihat sesar gempa sejak abad 18 sampai kemarin gempa Yogyakarta itu kan sesarnya ke utara, Bantul sampai Jepara. Itu dilihat dari geologi," ujar Bambang.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Bambang tetap meminta masyarakat selalu menggunakan data dari sains tentang prediksi kejadian alam. Sehingga data yang didapatkan bakal lebih akurat.

"Menurut saya, cerita dalam babad atau serat itu tetap harus dicocokkan dengan sains. Lewat ramalan satelit, kalau perlu pakai referensi yang lebih canggih agar mendapatkan data akurat," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, penelitian terbaru dari ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap potensi tsunami setinggi 20 meter. Peneliti paleotsunami Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Eko Yulianto meyakini tsunami besar itu terekam dalam mitos Ratu Kidul.

Dia memadukan catatan geologi dengan karya sastra Jawa masa lalu untuk menemukan catatan mengenai peristiwa tsunami besar di era silam.

Mulanya, Eko meneliti dua sampel lapisan tanah di Pangandaran, Jawa Barat, pada 2006. Dari hasil uji ilmiah ditemukan, lapisan itu menunjukkan adanya tsunami pada 400 tahun lalu.

"Seandainya itu benar ada tsunami raksasa di masa lalu, maka yang terpikir adalah peradaban apa yang mengalami peristwa itu. Peristiwa sejarah apa yang berkaitan dengan peristiwa itu," kata Eko.

Berawal dari temuan itu, Eko lalu mencari literatur yang terkait, salah satunya tentang Babad Tanah Jawi hingga mitos tentang Ratu Kidul. Dia lalu menemukan petunjuk mengenai adanya tsunami di masa lalu dalam serat Sri Nata yang merupakan bagian dari Babad Tanah Jawi.

"Penjelasan di Serat Srinata sangat clear. Seolah-olah, itu seperti cerita kesaksian dari korban selamat tsunami Aceh. Sangat deskriptif," kata Eko.

Simak video 'Cegah Potensi Tsunami 20 Meter, BPBD Pacitan Uji Coba Alat Deteksi':

[Gambas:Video 20detik]



Meski begitu, Eko mengaku menerima pertanyaan-pertanyaan yang meragukan keabsahan pendapatnya. Bagaimanapun juga, sains dan mitos berbeda. Namun bagi Eko, sains yang berhenti dipertanyakan dan hanya diyakini sebagai kebenaran, maka sains bakal menjadi mitos juga. Namun mitos bila ditelaah dengan metodologi ilmiah, maka bakal ada kandungan sains dalam mitos itu.

Begini kutipan dari Serat Sri Nata, dikutip dari situs LIPI:

Kilat thathit abarungan
Panjunegur swara kagiri-giri
Narka yen kiyamat iku
Toya minggah ngawiyat
Apan kadya amor mina toyanipun

Semana datan winarna
Ratu kidul duk miyarsi
γ…€
Lagya sare kanthi denta
Kagegeran manehe Sang Sung Dewi
Dene naga samya mlayu
Arsa minggah perdata
Ratu Kidul alon denira amuwus
Selawas sun durung mulat
Samodra pan dadi kisik
γ…€
Dene panase kang toya
Anglir agni klangkung panasing warih
Mina sedaya pan lampus
Baya ari kiyamat.

Terjemahan dari cuplikan serat tersebut yang dipaparkan Bambang yakni:

Kilat petir bersahutan
Menggelegar suaranya dahsyat sekali
Dikiranya terjadi kiamat
Air menjulang ke angkasa
Hingga tak bisa dipisahkan antara ikan & airnya

Di seberang sana tanpa diketahui
Ratu Kidul saat mendengar kabar

Sedang tidur di pelaminan gading
Geger pula para dayang
Ular naga pada lari
akan menaiki gunung
Ratu Kidul lirih berkata
Seumur hidup aku belum pernah mengalami/melihat
Samudera menjadi kering

Dan panasnya air laut
Melebihi panasnya api
Ikan-ikan semua mati
Apakah ini hari kiamat

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads