Cerita Petugas RSUD Tegal yang Dianiaya Saat Makamkan Suspek Corona

Cerita Petugas RSUD Tegal yang Dianiaya Saat Makamkan Suspek Corona

Imam Suripto - detikNews
Kamis, 24 Sep 2020 17:34 WIB
RSUD Dr Suselo, Kabupaten Tegal, Kamis (23/9/2020)
RSUD Dr Suselo Kabupaten Tegal (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Tegal -

Dua petugas RSUD Dr Suselo Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dianiaya warga saat menguburkan jenazah suspek virus Corona (COVID-19). Salah seorang korban, Waras (38), mengaku sempat melarikan diri usai dipukuli massa.

"Saya langsung lari. Saya sempat dipukul," kata Waras saat ditemui di RSUD Dr Suselo, Tegal, Kamis (24/9/2020).

Selain Waras, ada Ida Wahyu (41) yang menjadi korban penganiayaan. Akibat penganiayaan tersebut keduanya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Waras sendiri tak banyak bicara karena masih terbaring lemas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa penganiayaan itu bermula saat keduanya berniat menguburkan jenazah suspek Corona berinisial H (15) pada Senin (21/9) lalu. Kala itu pasien tersebut meninggal saat sedang menunggu hasil swab sehingga dimakamkan dengan protokol kesehatan COVID-19.

"Awalnya pihak keluarga menghendaki pemakaman pasien layaknya orang meninggal secara wajar, namun akhirnya menerima pemakaman secara protokoler kesehatan sesuai standar dari RSUD Soesilo," kata Camat Bumijawa, Susworo, kepada wartawan di Tegal, Kamis (24/9).

ADVERTISEMENT

Mulanya pemakaman berlangsung seperti biasa, namun menjelang jenazah dimasukkan ke liang lahat hujan turun sehingga tanah menjadi licin. Tali tambang yang digunakan untuk menurunkan peti jenazah lepas dari genggaman petugas sehingga peti menjadi miring dan jenazah bahkan sempat keluar dari peti.

Insiden tersebut menyulut emosi dan provokasi warga. Provokasi ini lalu berujung pada penganiayaan ke petugas.

"Beberapa petugas RSUD dan relawan PMI menjadi korban penganiayaan. Mereka ditendang dipukul dan dilempari tanah oleh warga," kata Susworo.

Selain melukai dua petugas RSUD Dr Suselo Tegal, ambulans rumah sakit juga rusak. Pihak rumah sakit mengaku belum memutuskan untuk melaporkan kasus penganiayaan ini ke polisi.

"Masalah itu, akan dikoordinasikan lebih dulu dengan Ibu Bupati dan Pak Sekda," kata Direktur RSUD dr Soesilo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin.

Rekor! Kasus Corona RI Tambah 4.634, Total 262.022:

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads