2 Petugas RSUD Tegal Dianiaya Warga Saat Makamkan Jenazah Suspek Corona

2 Petugas RSUD Tegal Dianiaya Warga Saat Makamkan Jenazah Suspek Corona

Imam Suripto - detikNews
Kamis, 24 Sep 2020 15:04 WIB
RSUD Dr Suselo, Kabupaten Tegal, Kamis (23/9/2020)
RSUD Dr Suselo, Kabupaten Tegal (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Tegal -

Dua petugas RSUD Dr Suselo Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dianiaya warga saat menguburkan jenazah suspek virus Corona (COVID-19). Penganiayaan ini dipicu akibat adanya provokasi sehingga menyulut emosi warga lain.

Peristiwa penganiayaan ini bermula saat akan penguburan jenazah suspek Corona pada Selasa (22/9) pukul 12.45 WIB di TPU Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Kala itu remaja setempat berinisial H (15) dinyatakan suspek Corona dan meninggal dunia.

"Pasien ini suspek dan langsung diambil swab untuk dicek laboratorium. Tapi hasil belum keluar, dia meninggal dunia," kata Camat Bumijawa Susworo kepada wartawan di Tegal, Kamis (24/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susworo menyebut pasien itu masuk rumah sakit pada Senin (21/9) dan dinyatakan suspek COVID-19. Kemudian pasien itu meninggal pada Selasa (22/9) pukul 08.00 WIB. Oleh karenanya, pasien itu dimakamkan dengan protokol kesehatan standar COVID-19.

"Awalnya pihak keluarga menghendaki pemakaman pasien layaknya orang meninggal secara wajar. Namun akhirnya menerima pemakaman secara protokoler kesehatan sesuai standar dari RSUD Soesilo," tutur Susworo.

ADVERTISEMENT

Mulanya pemakaman berlangsung seperti biasa, namun menjelang jenazah dimasukkan ke liang lahat hujan turun sehingga tanah menjadi licin. Tali tambang yang digunakan untuk menurunkan peti jenazah lepas dari genggaman petugas sehingga peti menjadi miring dan jenazah bahkan sempat keluar dari peti.

"Kondisinya licin karena hujan, sehingga tali tambang lepas dan peti miring. Jenazah sempat keluar tapi langsung ditangani petugas," jelasnya.

Insiden ini menyulut emosi dan provokasi warga. Provokasi ini lalu berujung pada penganiayaan ke petugas.

"Beberapa petugas RSUD dan relawan PMI menjadi korban penganiayaan. Mereka ditendang dipukul dan dilempari tanah oleh warga," kata Susworo.

Warga lalu mendesak petugas minta maaf ke keluarga. Setelah dilakukan perundingan, disepakati proses pemakaman dilanjutkan dengan tidak mengikuti protokol kesehatan.

Ditemui terpisah, Direktur RSUD Dr Suselo Slawi, dr Guntur Muhamad Taqwin mengatakan ada dua petugas rumah sakit yang terluka akibat insiden itu. Selain menyebabkan korban luka, peristiwa itu menyebabkan mobil ambulans milik RSUD rusak.

"Proses pemakaman sempat ricuh kemarin, akibatnya dua petugas kami mengalami luka-luka di bagian kepala dan telinga. Mobil ambulans kami juga rusak," kata Direktur RSUD dr Soesilo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin.

Guntur menyebut dua petugasnya yang terluka yakni Ida Wahyu (41) dan Waras (38). Keduanya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Terkait penganiayaan ini, pihak rumah sakit mengaku belum memutuskan penganiayaan ini ke polisi.

"Masalah itu, akan dikoordinasikan lebih dulu dengan Ibu Bupati dan Pak Sekda," ucapnya

Halaman 2 dari 2
(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads