Rumah Tua Milik Eks Bupati Gunungkidul Viral, Mentereng Pada Masanya

Rumah Tua Milik Eks Bupati Gunungkidul Viral, Mentereng Pada Masanya

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 23 Sep 2020 16:48 WIB
Satu rumah tua di Padukuhan Pati, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul menjadi perbincangan di medsos. Penasaran?
Rumah tua di tengah kebun pohon jati Gunungkidul yang viral. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -

Satu unit rumah tua yang berada di Padukuhan Pati, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong jadi sorotan di media sosial. Rumah tua yang berada di tengah kebun jati ini ternyata milik Bupati ke-18 Gunungkidul Prawiro Suwignyo yang dulu disebut sebagai kepala daerah.

"Eyang saya dulu Kepala Daerah (Bupati) ke-18 Gunungkidul namanya Prawiro Suwignyo," ucap cucu Prawiro Suwignyo, Martanty Soenar Dewi saat dihubungi detikcom, Rabu (23/9/2020).

Martanty menjelaskan foto yang viral itu hanya merupakan bagian depan rumah. Menurutnya, ada bangunan di belakang rumah yang kini sudah roboh. Dia bercerita kala eyangnya menjabat sebagai Bupati Gunungkidul, rumah itu merupakan rumah paling mentereng di daerah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Zaman dulu rumah paling bagus di lingkungannya, dulu ada fasilitas umum badminton di depan, dan digunakan juga untuk main musik keroncong," tuturnya.

Namun, Martanty mengaku tak tahu pasti kapan rumah itu dibangun. Dia memperkirakan rumah itu dibangun sebelum Indonesia merdeka.

ADVERTISEMENT

"Kalau sejak kapan berdirinya rumah itu saya kurang tahu, kemungkinan antara tahun 1920-1925," ucap Martanty.

Dia mengaku sempat beberapa tahun tinggal di rumah eyangnya itu. Hal itu karena weton atau penanggalan Jawa hari lahirnya sama dengan ibunya sehingga menurut kepercayaan Martanty tidak boleh tinggal bersama ibunya.

"Sebetulnya dipisah itu hanya simbol, istilahnya ditemu orang dan nanti ditebus sama orang tua. Tapi karena yang ambil eyang saya sendiri jadi tidak boleh diambil karena sudah terlanjur senang dapat momongan (Martanty)," jelasnya.

Selesai menempuh studi SMP pada tahun 1974, dia pindah ke Malang, Jawa Timur. Kala itu, eyang putrinya juga ikut pindah dan tinggal di Malang. Sempat bolak-balik ke Gunungkidul, eyang putrinya akhirnya menetap di Malang. Bahkan penjaga rumah tersebut juga akhirnya ikut keluarganya tinggal di Malang.

Sehingga rumah itu kosong sejak 10 tahun silam. Dia menambahkan pihaknya sudah memiliki rencana untuk memugar rumah tua tersebut. Hal itu untuk mempertahankan bentuk rumah aslinya.

"Kami sudah berembug dipugar untuk transit kalau keluarga ke Ponjong tapi belum kesampaian, kalau dipugar jelas akan mempertahankan bentuk itu," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads