Warga mengeluhkan pasokan air bersih dari PDAM Tirta Merapi Klaten ke Perum Griya Prima, Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara. Ratusan KK di perumahan itu disebut kerepotan memenuhi kebutuhan air bersih.
"Kalau 500 KK ada di sini seluruhnya di barat dan timur. Terutama ibu-ibu yang punya keluarga besar repot untuk mencuci pakaian," ungkap Ketua RT 1 RW 19 Griya Prima Barat, Sudirin saat dihubungi detikcom, Kamis (3/9/2020).
Sudirin mengatakan masalah pasokan air PDAM ini sudah terjadi sejak empat hari yang lalu. Dia mengatakan air sempat mengalir pada Rabu (2/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam, Rabu (2/9) mengalir tapi icrit-icrit dan paginya sampai siang ini mati. Ini kita dapat dua tandon air dari PDAM untuk sementara untuk RW 18 dan RW 19," jelas Sudirin.
Warganya, kata Sudirin sudah mencoba meminta penjelasan ke PDAM. Kemudian pihak PDAM menjelaskan kepada warganya bahwa ada kerusakan yang berdampak pada pasokan air.
"Katanya ada kerusakan di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum. Tapi katanya lagi di Desa Sekar Suli, Kecamatan Klaten Utara," lanjut Sudirin.
Salah seorang warga Griya Prima, Sri Winoto, menceritakan gangguan pasokan air di rumahnya sudah berlangsung selama tiga hari. Dia mengaku tidak mendapat pemberitahuan terkait penyebabnya.
"Tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Ini warga membuat sumur dalam untuk mengantisipasi kejadian terulang," ungkap Winoto saat ditemui detikcom di Pemkab Klaten.
Diwawancara terpisah, Kades Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Sunarno membenarkan gangguan pasokan air PDAM di desanya sudah terjadi beberapa hari.
Sempat gangguan tapi sudah mengalir meskipun belum seperti semula. Tapi kalau desa lain saya tidak tahu," kata Sunarno saat dihubungi detikcom.
Direktur utama PDAM Tirta Merapi, Irawan Margono, saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya gangguan akibat kerusakan pipa.
"Iya ada gangguan, karena kemarin ada pipa induk 400 mm pecah. Ini temen-temen pada buka ventilasi angin," ungkap Irawan saat dihubungi detikcom.
Irawan mengungkap membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Untuk sementara, pihaknya telah mengirim tandon fiber ke perumahan itu.
"Memang butuh waktu. Kemarin Griya Prima jadi kita sudah drop fiber untuk membantu, soal penyebab kerusakan banyak aspek," jelas Irawan.