Sebanyak 36 warga termasuk pamong atau perangkat desa di Desa Duwet, Kecamatan Wonosari, Klaten dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Akibatnya, desa tersebut terpaksa memberlakukan semi lockdown.
"Tidak di-lockdown total tapi mungkin lebih tepatnya semi lockdown. Sebab jika satu desa di-lockdown penuh, ekonomi bisa mati," kata Camat Wonosari M Nur Rosyid saat ditemui detikcom di kantornya, Selasa (1/9/2020).
Nur Rosyid menjelaskan kebijakan itu diambil setelah puluhan warga Desa Duwet termasuk perangkat desa terkonfirmasi positif Corona. Untuk mengurangi penyebaran Corona, aktivitas masyarakat pun dibatasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya dibatasi aktivitasnya. Kalau di-lockdown penuh mungkin kebutuhan bisa dipikirkan untuk dibantu tapi ekonomi dan bidang lain bisa lumpuh," lanjut Nur Rosyid.
Kebijakan itu, sambung Nur Rosyid akan diberlakukan selama 14 hari ke depan. Apalagi sebagian warga yang terkonfirmasi positif Corona itu menjalani perawatan mandiri di rumah.
"Sebagian isolasi mandiri. Ini rapid terus dilakukan, hari ini dan besok sekitar 20 orang ditambah 60 orang," jelas Nur Rosyid.
Penyebaran virus tersebut, ujar Nur Rosyid, diduga dari salah seorang perangkat desa yang dinyatakan positif Corona pertama kali. Yang bersangkutan meninggal dunia tanggal 23 Agustus.
"Meninggal dunia tanggal 23 Agustus. Tetapi karena aktif kegiatan jadi terjadi penyebaran," papar Nur Rosyid.
Terpisah, Kades Duwet, Setiawan Donianto mengatakan pihaknya tidak memberlakukan lockdown total. Warga hanya mengurangi aktivitas keluar rumah.
"Jadi warga hanya mengurangi aktivitas. Terutama di Dusun Karangasem, Duwet, Tinggen, Temu Ireng, dan Nanggulan yang terjadi penularan," jelas Setiawan saat ditemui detikcom di Balai Desa Duwet.
Dari beberapa dusun itu, imbuh Setiawan, ada 36 warga terkonfirmasi positif Corona. Termasuk ada lima perangkat desa.
"Total yang terkonfirmasi positif 36 dari lima dusun. Lima perangkat desa terkonfirmasi positif dan sisanya yang tidak kena cuma tiga orang. Pelayanan sementara di-handle pihak kecamatan," ungkap Setiawan.
Pantauan detikcom di Desa Duwet, jalan kampung di Desa Duwet diportal. Akses keluar masuk hanya di satu lokasi dan balai desa sepi.
Namun demikian warga masih beraktivitas normal di rumah dan jalan desa ke arah Sukoharjo tetap ramai. Relawan PMI dan lainnya melakukan penyemprotan disinfektan pagi sampai siang.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Satgas PP COVID-19 Kabupaten Klaten, dr Roni Reokmito mengatakan Desa Duwet sejak awal sudah diminta mengkaji lockdown. Sebab angka kasus di desa tersebut tergolong tinggi.
"Begitu diumumkan ada kasus cukup banyak, satgas kabupaten meminta dikaji satu desa lockdown. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19," kata Roni di Pemkab Klaten.