Ketua DPP PAN Mumtaz Rais menyebut PAN Reformasi sebagai PAN Halusinasi. Ketua DPW PAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nazaruddin yang juga salah satu inisiator PAN Reformasi itu tak ambil pusing dengan ejekan yang dilontarkan oleh putra ketiga Amien Rais itu.
"Prinsipnya kan orang mau bikin partai itu kan hak asasi, itu kan terserah orang yang bikin. Kalau ada pihak yang nggak senang, kalau komentarnya konstruktif ya saya jelaskan tapi kalau komentarnya gitu kan orang mencibir, orang nggak senang ya biar saja," kata Nazaruddin saat dihubungi wartawan, Senin (31/8/2020).
Nazaruddin pun enggan menanggapi komentar Mumtaz yang menyebut PAN Reformasi akan 'nyungsep' sebelum tumbuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau orang meramal nggak perlu dikomentari, biar saja, itu dia berpendapat," cetusnya.
Selain dirinya, Nazaruddin menjelaskan ada beberapa loyalis Amien Rais yang menjadi inisiator terbentuknya PAN Reformasi.
"Inisiator PAN Reformasi selain saya ada Agung Mozin, Joko Santoso, Putra Jaya Husin Ketua DPW PAN Kaltara, Ketua DPW PAN Sulawesi tengah, mantan Ketua DPW PAN Sulawesi Barat dan beberapa orang dari DPP," terangnya.
Nazaruddin menyebut saat ini proses pembentukan partai PAN Reformasi masih terus berlanjut. Dia pun mengaku saat ini PAN Reformasi masih terus digodog.
"Kalau mau dirilis kapan saya pribadi tidak tahu. Tapi proses saat ini sedang pemilihan nama dan warna logo partai," ujar Nazaruddin.
Dia pun mengingatkan pecahnya PAN akibat perbedaan pandangan. Konstituen PAN sebagian tidak sepakat dengan sikap DPP yang merapat ke kekuasaan.
"Kenapa kemudian Pak Amien dan sebagian orang PAN pisah jalan, pisah jalannya itu karena PAN mau dibawa ke rezim. Sementara Pak Amien tidak setuju jika PAN dibawa ke rezim, pisah jalannya di situ," tegas Nazaruddin.