"Pokoknya salut banget. Seorang cewek bisa mengerjakan pekerjaan yang belum tentu semua laki-laki bisa melakukannya," kata Jarwoko saat ditemui di depo pasir Jalan Deles-Kemalang, Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang.
Menurut Jarwoko, Devita baru sekitar dua tahun bekerja di depo pasir. Ternyata, Devita mampu menjadi operator ekskavator dan truk pasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru sekitar dua tahun seingat saya. Tapi tidak hanya operator alat berat malah juga mengangkut pasir dengan truk dari lokasi tambang ke depo," ujar Jarwoko.
Tetangga Devita, Sungkowo, mengatakan bahwa Devita merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi operator ekskavator dan sopir truk pasir di kawasan lereng Gunung Merapi. Di matanya, sosok Devita itu luar biasa.
"Pokoknya luar biasa. Kalau ceker pasir (cari pasir) banyak (perempuan), tapi yang operator alat berat dan sopir truk angkutan pasir ya hanya satu, Devita itu aja," kata Sungkowo kepada detikcom.
Menurut Sungkowo, Devita menggeluti pekerjaan itu kemungkinan karena ayahnya juga sopir truk pasir.Mungkin dulu karena ayahnya driver truk. Mungkin coba-coba jadi akhirnya bisa dan dengan kita-kita (kru truk pasir dan operator) juga akrab, biasa saja," ujar Sungkowo.
Saat ini, lanjutnya, Devita mengoperasikan dua alat berat. Jika libur tidak mengemudikan alat berat, maka Devita ganti menyopiri truk mengangkut pasir dari lokasi tambang ke depo.
"Kadang kalau tidak mengoperasikan alat berat ya bawa truk mengambil pasir. Disopiri Devita sendiri tanpa kernet," pungkas Sungkowo.
(mbr/mbr)