Saat ini, lanjutnya, Devita mengoperasikan dua alat berat. Jika libur tidak mengemudikan alat berat, maka Devita ganti menyopiri truk mengangkut pasir dari lokasi tambang ke depo.
"Kadang kalau tidak mengoperasikan alat berat ya bawa truk mengambil pasir. Disopiri Devita sendiri tanpa kernet," ujar Sungkowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Devita Wati (22) gadis manis asal Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten sudah dua tahun menggeluti pekerjaannya sebagai operator alat berat jenis ekskavator dan truk muatan pasir batu di lereng Gunung Merapi. Devita mengaku mendapat dukungan dari keluarga untuk jadi operator alat-alat berat.
"Ibu malah nyuruh saya latihan kemudikan alat berat. Saya belajar tidak ada sekolah khusus tapi belajar dari teman operator lain," kata Devita saat ditemui detikcom di depo pasir Jalan Deles-Kemalang, Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang, Klaten, hari ini.
Devita yang awalnya hanya bisa mengoperasikan ekskavator ukuran kecil sekarang sudah bisa mengoperasikan ekskavator berukuran besar.
"Saya mengemudikan yang besar sudah biasa, umumnya di proyek. Belum lama ikut proyek jalan mengemudi ekskavator yang besar di wilayah Gunungkidul," ujar Devita.
(rih/sip)