Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini pemerintah menggencarkan kampanye wajib memakai masker untuk mencegah penularan virus Corona atau COVID-19. Wajib masker diterapkan hingga menunggu kesiapan vaksin yang digadang-gadang bakal menjadi senjata pamungkas menyetop Corona.
"Bapak ibu sekalian, pada kesempatan ini, saya juga ingin berpesan menyampaikan pesan dari Bapak Presiden. Bahwa hari-hari ini kita mencanangkan kampanye besar-besaran yaitu wajib memakai masker. Jadi dari tiga protokol dari COVID-19 yaitu memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Itu sekarang yang paling mendapatkan prioritas yaitu harus berkewajiban memakai masker terutama ketika berada di luar rumah," kata Muhadjir, Selasa (25/8/2020).
Hal itu disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam Webinar 'Indonesia Merdeka, Refleksi Tanggung Jawab Pemerintah dalam Penanganan COVID-19 serta Pengendalian Tembakau dalam Pencapaian Tujuan SDG's' yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Magelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan kenapa harus memakai masker, kata Muhadjir, berdasarkan beberapa penelitian menggunakan masker dengan baik, bisa mengamankan atau bisa mengurangi kemungkinan terpapar Corona hingga 60-65 persen. Untuk itu, warga masyarakat diharapkan bisa disiplin memakai masker dengan baik.
"Beberapa penelitian menggunakan masker dengan baik itu, Insyaallah bisa mengamankan atau bisa mengurangi kemungkinan terpapar hingga 60-65 persen. Sehingga kalau kita bisa melakukan disiplin menggunakan masker secara baik, yang aman, yang betul-betul melindungi, itu insyaallah kita akan bisa menekan laju COVID-19 sekarang ini," jelas Muhadjir.
Muhadjir melanjutkan, wajib masker karena tidak ada pilihan lain selama belum ada obat yang bisa menyembuhkan virus Corona. Vaksin yang sekarang masih dalam proses, diharapkan bisa menjadi senjata pamungkas untuk menyetop penularan Corona.
"Karena tidak ada pilihan lain, selama ini belum ada obat yang bisa dipastikan bisa menyembuhkan COVID-19. Sementara vaksin juga masih dalam proses, kita tahu juga harapan paling banyak adalah kalau nanti sudah diketemukan vaksin, tetapi diketahui bahwa vaksin itu juga tidak mudah. Artinya, kita juga belum tahu, apakah vaksin-vaksin nanti betul-betul menjadi senjata pamungkas untuk menyetop COVID-19 ini," katanya.
Muhadjir menambahkan masyarakat harus bersiap dan beradaptasi dengan kondisi seperti saat ini. Dia mengajak masyarakat untuk selalu menaati dan mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker jika di luar rumah.
"Karena itu, pilihan satu-satunya adalah kita harus bersiap untuk jangka panjang beradaptasi dengan keadaan di mana COVID-19 berada di sekitar kita dan kita harus menghindari dari ancaman. Karena itu, salah satu pilihannya adalah dengan memperhatikan, menaati, mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker ini," ujarnya.
Muhadjir mencontohkan, adaptasi memakai masker dalam beraktivitas sehari-hari saat ini sama halnya seperti awal mula memakai helm saat berkendara.
"Kalau memakai masker ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, sebagaimana dulu kita semula agak susah memakai helm dan sekarang sudah terbiasa memakai helm, maka insyaallah COVID-19 ini akan bisa kita hindari semaksimal mungkin sebagaimana waktu kita menghindari kecelakaan sampai fatal dengan cara memakai helm itu," ujarnya.