Bicara Soal Keributan Mumtaz Rais, Putri Kedua Amien Rais Istighfar

Bicara Soal Keributan Mumtaz Rais, Putri Kedua Amien Rais Istighfar

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 15 Agu 2020 17:43 WIB
Hanum Rais di gedung DPRD DIY, Rabu (16/10/2019).
Hanum Rais di DPRD DIY. (Foto: dok detikcom)
Yogyakarta -

Putri kedua Amien Rais, Hanum Rais, angkat bicara terkait keributan yang terjadi antara adiknya, Mumtaz Rais, dengan pimpinan KPK Nawawi Pomolango di pesawat. Mengawali pernyataannya, Hanum Rais mengucapkan istighfar.

"Dengan segala kerendahan hati dan segenap jiwa yang ikhlas kiranya saya diperkenankan sebagai pribadi, untuk berbicara merespon banyak pertanyaan media dan berikut serangan dan hujatan netizen yang sudah terlalu jauh diarahkan dan disangkutpautkan dengan Bapak @amienraisofficial terkait insiden Mumtaz Rais di dalam sebuah pesawat beberapa waktu lalu," kata Hanum melalui akun Instagramnya @hanumrais, seperti dilihat detikcom, Sabtu (15/8/2020).

"Pertama-tama, saya ingin mengucap istighfar seraya mengingatkan kepada kita bahwa sifat manusia dewasa adalah bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanum mengatakan, Mumtaz telah paham dan tahu mana yang benar dan mana yang salah. Mumtaz juga sudah tahu, lanjut Hanum, mana yang melawan hukum atau tunduk, patuh serta konsekuensinya.

Dia menyampaikan tidak ada dosa atau kesalahan seorang manusia yang kemudian ditimpakan kepada kedua orang tua atau keluarganya.

ADVERTISEMENT

"One bad apple doesn't spoil the whole bunch. Mumtaz Rais dan Amien Rais adalah individu yang berbeda meski kiranya Allah menakdirkan kami adalah satu kesatuan keluarga. Pesan terbaik kami untuk Mumtaz: berjiwa besar dan meminta maaf dgn tulus adalah hal yang sangat bijak dinanti," tulis Hanum.

Kedua, lanjut Hanum, sebagai putri Amien Rais dia tahu benar bapaknya tidak pernah mengajarkan setitikpun menjadi manusia yang arogan atau sewenang-wenang, meski memiliki pengaruh atau kuasa.

"Pak Amien Rais dan Bu Amien sedari kecil mengajarkan kami tentang hidup sahaja, apa adanya. Orang tidak melihat kita karena kita anak siapa, atau berapa simpanannnya, tak juga apa tumpangannya," katanya.

"Melainkan apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat dan apa yang menjadi ridho Allah. Itulah yang menjadi ruh Pak Amien Rais bahkan hingga detik ini. Dengan kapasitasnya kini, ia melakukan yang ia bisa: berjibaku siang dan malam menyusun sebuah risalah untuk negeri. Bulan Agustus bulan spesial untuk negeri ini, Pak Amien pun ingin memberikan yang istimewa ; menyampaikan buah pemikiran-pemikirannya tentang bangsa ini untuk para pemimpin dan generasi lewat sebuah buku dengan cara yang baik. Tak ada pretensi apapun, baik kekuasaan, kemasyhuran, atau bahkan penghormatan, kecuali lillahi robbil 'aalamiin. Buku Pak Amien Rais ini silahkan dibaca gratis berikut audiobooknya di akun youtube resminya," urai Hanum.

Ketiga, Hanum mengatakan jika kemudian ada orang yang berpikir Amien Rais akan surut oleh ulah anaknya, atau kata-kata media dan warganet yang diharapkan mengempiskan dakwah politiknya seolah ia gagal mendidik atau mengurus keluarga maka orang itu salah besar.

"Saat saya tanya bapak dan ibu, mereka dengan bismillah mengucap "Setiap perjuangan pasti akan menghadapi ujian luar atau dalam, insyaAllah kita lewati bersama"," tulis Hanum.

Keempat, Hanum menilai sepintas too good to be true karena insiden ini begitu cocok dengan timing Amien Rais meluncurkan wasiat penting untuk bangsa ini melalui akun youtube resminya.

"Saya berharap media fair dan bijak tidak mengalihkan isu yang jauh lebih besar untuk bangsa negara ini, dengan isu sepele yang digoreng berkali kali. Berikut bertabayyunlah, dan verifikasi oleh karena telah memposting foto kakak kami, Hanafi Rais, untuk sejumlah berita pada insiden tersebut," kata Hanum.

Sekali lagi, kata Hanum, Amien Rais tak akan berhenti lantang untuk kepentingan bangsa. Hanum mengatakan, Amien Rais hanya menjalankan panggilan hati dan mengharap hanya satu ridho Allah, bukan manusia.

"Baginya dipuji tak bikin besar hati, dihujat tak buat kecil hati, semuanya diserahkan pada Allah SWT. Tulisan ini dibuat semata-mata oleh saya pribadi bahkan tak pernah diminta oleh Pak Amien," lanjut Hanum.

"Kelima, kami serahkan seluruh proses kepada yang berwenang sebagai bentuk penghormatan kepada hukum di negeri ini seraya berdoa semoga Allah membersamai kita semua dan kita songsong hari yang lebih baik ke depan dalam suasana kemerdekaan bangsa Indonesia. Dirgahayu Indonesia, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads