Balita Tewas Dihajar Pria Teman Ibunya Gegara Sering Ngompol

Round-Up

Balita Tewas Dihajar Pria Teman Ibunya Gegara Sering Ngompol

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Rabu, 12 Agu 2020 09:13 WIB
Ilustrasi Balapan Liar
Ilustrasi (Foto: nala edwin)
Sleman -

Balita AF yang masih berusia 4,5 tahun ditemukan meninggal tidak wajar di daerah Sendangagung, Minggir, Sleman. Diduga balita itu tewas dianiaya oleh laki-laki berinisial JR (26) yang merupakan teman dekat ibu kandung korban.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Saat ini JR sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di tahanan Mapolres Sleman.

"Kalau terkait penanganan perkara balita yang diduga meninggal akibat tindak kekerasan pada saat ini sudah kami lakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Kami sudah menahan salah satu tersangka (JR), yang notabene teman dekat ibu korban," kata Deni kepada wartawan, Selasa (11/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balita itu meninggal Sabtu (8/8). Hasil visum dan autopsi terhadap jenazah korban masih belum keluar sehingga polisi dia belum berani menyimpulkan penyebab kematian balita itu.

Kendati demikian, dari keterangan tersangka yang dikorek oleh petugas, bentuk penganiayaan dominan dilakukan dengan tangan kosong. "Keterangan tersangka dominan dengan tangan kosong kadang ada yg dipukul, cubit, jewer dan lain sebagainya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Terkait motif, Deni masih terus melakukan pendalaman. Namun, dari informasi awal pelaku diduga menganiaya korban karena jengkel.

"Motif pelaku belum kami dalami yang jelas dari keterangan pelaku, dia jengkel dengan korban karena korban masih balita kadang suka ngompol kadang buang air sembarangan menyebabkan pelaku merasa marah kemudian melampiaskan jengkelnya ke korban," terangnya.

Tonton juga video 'Nahas Bocah Perempuan di Bima: Diperkosa, Dibunuh, Lalu Digantung!':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya: Kok ibu kandung korban sampai tidak tahu

Ibu kandung korban pun tidak mengetahui tindak penganiayaan yang dilakukan oleh JR. Sebab, penganiayaan itu dilakukan saat ibu kandung korban tidak di rumah. Selain itu, tersangka memakaian pakaian dengan lengan panjang dan celana panjang untuk menutupi bekas luka.

"(Penganiayaan) dilakukan di luar pengawasan ibu kandung. Menutupi bekas, si anak digunakan baju lengan panjang celana panjang sehingga tidak kelihatan secara kasat mata," bebernya.

Saat ini pun polisi masih terus mendalami kasus ini. Terhadap tersangka, polisi menjerat dengan UU Perlindungan Anak.

"Kami jerat dengan Pasal 80 ayat 3 UU 35/2014 perlindungan anak Jo 351 KUHP ayat 3 ancaman penjara 15 tahun," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads