Polisi terus mengejar para pelaku penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo. Terakhir, lima orang telah diringkus kepolisian. Jumlah penyerang, kata polisi, ada 50 orang.
Kelima terduga pelaku yang sudah ditangkap berinisial BD, MM, MS, ML, RM. Mereka tampak digelandang polisi di Mako 2 Polresta Solo, Selasa (11/8/2020). Terlihat lima orang berbaju tahanan warna biru tersebut mengenakan masker. Mereka hanya menunduk selama rilis kasus.
"Pelaku ini sudah kita amankan 5 orang. Inisial BD, MM, MS, ML, RM. Dari para pelaku sudah kita tingkatkan menjadi tersangka 4 orang, yang satu orang masih kita dalami," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dalam jumpa pers di Mako 2 Polresta Solo, Selasa (11/8/2020) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, masih ada sejumlah pelaku yang belum ditangkap. Identitas pelaku sudah dikantongi dan masih dalam pengejaran. "Kita sudah mengantongi nama-nama para pelaku yang akan kita lakukan pengejaran kepada kelompok intoleran itu sendiri," katanya.
Sebelumnya, Kombes Andy Rifai yang menjabat Kapolresta Solo pada saat kejadian mengatakan bahwa polisi turut mengamankan saat massa mengeroyok para korban. Namun polisi tidak menangkap mereka saat itu juga.
"Karena kita saat itu lebih mengutamakan menyelamatkan para korban," demikian kata Andy.
Setelah mengeroyok korban, massa yang berjumlah sekitar 50 orang itu langsung membubarkan diri.
Kembali ke 5 pelaku yang sudah tertangkap, Kapolda Jateng masih belum membeberkan secara detail. Namun beberapa aksi dilakukan menggunakan alat hingga melakukan pelemparan.
"Peran mereka macam-macam. Itu nanti sudah kita dalami satu-satu, yang menggunakan alat ada, yang melempar ada, kemudian yang memprovokasi juga ada," kata jenderal bintang dua yang juga pernah menjabat kapolresta di Solo tersebut.
Tonotn video 'Ini 5 Orang yang Dibekuk Terkait Penyerangan Doa Pernikahan di Solo':