Boyolali Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Boyolali Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Ragil Ajiyanto - detikNews
Selasa, 11 Agu 2020 16:43 WIB
Pemkab Boyolali tetapkan status siaga darurat bencana kekeringan, Selasa (11/8/2020).
Pemkab Boyolali tetapkan status siaga darurat bencana kekeringan, Selasa (11/8/2020). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Pemkab Boyolali menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan yang berlaku selama tiga bulan. Yaitu mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2020.

Status tersebut ditetapkan melalui SK Bupati Boyolali nomor 265/508 tahun 2020 tentang penetapan status siaga darurat bencana kekeringan atau kekurangan air bersih di 7 kecamatan.

"Sudah dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Oktober 2020. Sesuai SK Bupati nomor 365/508 tahun 2020 tentang penetapan status siaga darurat bencana kekeringan atau kekurangan air bersih di Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Tamansari, Musuk, Kemusu dan Selo," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, di kantornya, Selasa (11/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menyebutkan, menurut BMKG, tahun ini musim kemarau sifatnya basah. SK Bupati tentang penetapan status siaga darurat bencana kekeringan itu berlaku selama tiga bulan dan akan dievaluasi setelahnya.

"Nanti kita tinjau kalau masih ada perpanjangan (musim kemarau) kita perpanjang, nanti kalau September sudah ada hujan, nanti kita hentikan. Jadi nanti kita menyesuaikan dari BMKG," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Bambang menambahkan, saat ini masyarakat terdampak kekeringan bisa mengajukan bantuan air bersih. Caranya bisa melalui kepala desa setempat dan diketahui oleh camat dan diajukan ke BPBD.

"Bisa melalui WA atau telepon," kata Bambang.

Di musim kemarau tahun ini, Pemkab Boyolali menyediakan bantuan air bersih untuk masyarakat melalui dana APBD. Dari BPBD sebanyak 400 tangki dan Bagian Kesra Setda Boyolali sebanyak 200 tangki dan PMI sebanyak 100 tangki.

"Kemudian nantinya juga ditambah bantuan dari pihak ketiga, dari bantuan CSR perusahaan dan masyarakat atau pihak swasta," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan, hari ini Pemkab secara perdana melakukan droping air bersih ke Kecamatan Juwangi.

"Khususnya Desa Sambeng sejumlah 8 tangki. Tentunya ini merupakan wujud kesiapsiagaan Kabupaten Boyolali untuk membantu pada masyarakat disaat kekeringan di musim kemarau tiba dengan memberikan bantuan secara langsung," ujar Said di sela-sela apel siaga darurat kekeringan di halaman BPBD Boyolali, hari ini.

Menurut Said, bantuan air bersih akan difokuskan di tujuh kecamatan terdampak tersebut. Namun demikian, pihaknya meminta agar wilayah kecamatan yang lain juga diperhatikan. Jika ada yang mengalami krisis air bersih dan membutuhkan bantuan, diminta untuk dikirim.

"Kalak BPBD membuka akses komunikasi, di mana warga yang membutuhkan (air bersih) dapat segera melakukan komunikasi ke BPBD dan akan dikirimkan bantuan," kata Said Hidayat.

"Walaupun saat ini kita menghadapi COVID-19, tetapi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat harus tetap kita bantu. Yang terpenting, tim yang bergerak ke lapangan untuk tetap patuhi protokol kesehatan, sehingga semua terjaga kesehatannya, masyarakat juga tetap merasa nyaman atas bantuan yang dikirimkan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads