Penggerak Kotak Kosong vs Gibran: Dari Aktivis Kampus hingga Seniman

Pilkada Solo

Penggerak Kotak Kosong vs Gibran: Dari Aktivis Kampus hingga Seniman

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Jumat, 07 Agu 2020 17:12 WIB
Penyelenggaraan Pemilu 2019 makin dekat. KPU mulai mengerahkan pekerjanya untuk merakit kotak suara di berbagai daerah, termasuk Depok.
Ilustrasi Pilkada. Foto: Kotak suara Pemilu (Grandyos Zafna)

Menurut Zenzul, perlawanan tersebut dinilai mewakili barisan masyarakat yang tidak berani melawan. Dia berharap melalui banyaknya suara dalam kotak kosong akan mampu menjatuhkan legitimasi dominasi kekuatan elite.

"Kota Solo ini kan sejarahnya kompleks, tidak mungkin tiba-tiba bisa diseragamkan jadi satu. Ini harus disuarakan, karena kalau diam-diam lama-lama akan bahaya, dan kita yakin kotak kosong tidak akan menang," kata Zenzul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi paling tidak, adanya suara di kotak kosong menjadi koreksi bagi mereka, bahwa tidak semuanya sepaham. Tapi kalau memang hasilnya 100 persen mendukung calon, ya berarti silakan saja nanti setelah Gibran mungkin anaknya, cucunya, dan seterusnya," pungkasnya.


(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads