Waduh, Ada Bangkai Babi dan Pipa Siluman di Bengawan Solo

Waduh, Ada Bangkai Babi dan Pipa Siluman di Bengawan Solo

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 06 Agu 2020 16:29 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sidak Bengawan Solo, Karanganyar, Kamis (6/8/2020).
Foto: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sidak Bengawan Solo, Karanganyar, Kamis (6/8/2020). (Dok Humas Pemprov Jateng)
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Bengawan Solo, Kabupaten Karanganyar. Dalam sidak itu, dia menemukan pipa siluman hingga bangkai babi yang mengapung di sungai.

"Tadi saya lihat genjiknya (bangkai anak babi) mengambang di sungai. Itu jangan, maka peternak ini perlu pembinaan agar bisnisnya tetap jalan, tapi pencemarannya tidak dilakukan," kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/8/2020).

Ganjar juga masih menemukan pipa siluman dari peternakan babi. Melalui pipa tersebut, limbah peternakan langsung dibuang ke sungai tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Hal itu dilakukan karena peternakan tidak memiliki IPAL.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi ada satu yang belum memperbaiki, terus saya minta ke perusahaan, ya jangan pakai pipa siluman. Dia mengelak, tapi saya sudah melihat secara langsung di lapangan. Mereka berjanji akan memperbaiki besok, dan saya minta laporannya setiap hari," kata Ganjar.

Selain peternakan babi, Ganjar juga bertemu pengrajin alkohol. Ganjar juga meminta mereka agar tidak menggunakan pipa siluman.

ADVERTISEMENT

Sidak tersebut dilakukan terkait kesepakatan dirinya dengan peternak, pengrajin alkohol dan perusahaan tekstil pada Desember 2019 lalu. Ganjar ingin kesepakatan untuk membersihkan pencemaran segera terwujud.

"Sebelum sampai Desember, ini sudah saya tagih dan lihat progresnya. Tadi ketemu sama perusahaan alkohol, dia berjanji akan menghentikan produksi sebentar untuk perbaikan pengelolaan IPAL dan kita hormati," terangnya.

Sementara itu, salah satu peternak babi, Haryanto mengakui kesalahannya kepada Ganjar. Ia mengatakan masih membuang limbah ternaknya langsung ke sungai dengan alasan tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

"Mohon maaf Pak, saya mengaku salah. Soalnya saya belum punya IPAL," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads