Cantik, Ada 'Crop Circle' Bermotif Batik Warna-warni di Klaten!

Cantik, Ada 'Crop Circle' Bermotif Batik Warna-warni di Klaten!

Achmad Syauqi - detikNews
Kamis, 06 Agu 2020 14:41 WIB
Ladang bermotif batik di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (6/8/2020).
Foto: Ladang bermotif batik di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (6/8/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Masih ingat lahan sayur di Klaten yang dicangkul membentuk lukisan motif batik? Lahan di Dusun Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo itu mulai diwarnai, bukan dengan cat melainkan dengan berbagai jenis sayuran dan palawija. Seperti apa?

"Tanaman ada kacang, ketela rambat, bayam merah, kol, seledri, dan banyak lainnya. Kita cari gradasi warna yang beda," ungkap seniman penggagas lahan batik, Agung Bakar di lokasi kepada detikcom di sela acara Nandur Katresenan bersama Muspika dan petani, Kamis (6/8/2020).

Pantauan detikcom penanaman serentak itu melibatkan anggota Koramil, Polsek, Camat, Kades dan tokoh masyarakat. Diawali dengan memukul kentongan bersama, tanam pun dilakukan. Dilihat dari atas, lahan tersebut tampak memiliki pola batik yang cantik berwarna-warni. Mirip dengan fenomena ladang crop circle.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menjelaskan dengan pemilihan jenis sayur berbeda dan banyak warga akan memunculkan dua manfaat. Baik sebagai seni maupun bahan makanan.

"Jadi ada keindahan selain pewarna sawah ini dan manfaat sayur itu sendiri. Sayuran umur pendek agar bisa segera dipanen," lanjut Agung.

ADVERTISEMENT

Menurut Agung, untuk sementara ditanam dengan tanaman yang umur pendek. Namun bisa jadi dengan tanaman umur panjang.

"Bisa jaga dengan tanaman umur panjang. Misalnya padi kan ada berbagai jenis dan umurnya beda-beda," sambung Agung.

Lahan itu, tambah Agung, sementara ini merupakan lahan sewa. Namun tujuan utamanya adalah mendidik masyarakat terutama anak muda untuk tidak segan jadi petani.

Ladang bermotif batik di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (6/8/2020).Ladang bermotif batik di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (6/8/2020).(Achmad Syauqi/detikcom)

"Ini untuk memberikan pemahaman bertani itu asyik dan mencintai pertanian. Ini sebenarnya saya mau kumpulkan anak-anak tapi karena masa pandemi ya tidak perlu," sambung Agung.

Agung mengaku punya obsesi jika nanti proyek jalan tol Yogyakarta-Solo dibangun akan dibuat lahan serupa. Lahan bisa jadi daya tarik pengguna jalan.

"Gambaran saya kalau ada jalan tol sawah di kanan dan kiri dibuat begini. Dengan begitu orang lewat jalan tol tidak jenuh," pungkas Agung.

Aksi tanam itu menarik perhatian warga yang melintas. Warga ada yang berhenti sejenak berfoto di lokasi atau melihat penanaman.

Danramil Polanharjo Kapten Arm Sahono mengakui ide lahan bermotif batik itu sangat kreatif. Kreasi itu memiliki daya tarik.

Ladang bermotif batik di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (6/8/2020).Ladang bermotif batik di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (6/8/2020).(Achmad Syauqi/detikcom)

"Ini kreatif. Bertani selama ini seolah dikesampingkan anak muda tapi ternyata bertani bisa menghasilkan seni dan bahan pangan," jelas Sahono pada detikcom.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads