Gadis yang Viral Gegara Curhat Ditilang saat Pandemi di Klaten Minta Maaf

Gadis yang Viral Gegara Curhat Ditilang saat Pandemi di Klaten Minta Maaf

Achmad Syauqi - detikNews
Kamis, 06 Agu 2020 11:23 WIB
Gadis yang curhat ditilang saat pandemi di Klaten, Kamis (6/8/2020).
Foto: Gadis yang curhat ditilang saat pandemi di Klaten, Kamis (6/8/2020).(Tangkapan layar media sosial)
Klaten -

Gadis pemilik akun Dewi yang curhat gegara ketilang polisi dan viral akhirnya minta maaf. Dewi meminta maaf setelah menerima penjelasan dari polisi.

"Yang bersangkutan sudah kita berikan penjelasan tadi malam. Yang bersangkutan sudah minta maaf," ungkap Kasat Lantas Polres Klaten AKP Bobby Anugerah Rachman pada detikcom di kantornya, Kamis (6/8/2020).

Bobby mengatakan, selain meminta maaf Dewi juga sudah membuat pernyataan. Dia juga memberi klarifikasi bahwa status Dewi bukan pelajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya (membuat pernyataan). Sudah pernah bekerja," lanjut Bobby.

Pada video pernyataan minta maaf Dewi yang dikirimkan Sat Lantas Polres Klaten kepada detikcom, Dewi menceritakan penilangan polisi kepada adiknya.

ADVERTISEMENT

"Saya Sandy Pradewi, pemilik akun FB Dewi dengan video ini, saya akan mengklarifikasi postingan saya di grup facebook ICK (Info Cegatan Klaten) pada hari Rabu 5 Agustus 2020 terkait tilang yang dilaksanakan petugas Sat Lantas Polres Klaten. Di sini saya menyatakan bahwa benar adik saya telah dihentikan petugas Sat Lantas Polres Klaten," jelas Dewi dalam video tersebut.

Dewi mengatakan tilang itu terjadi pada hari Rabu 5 Agustus 2020 sekitar pukul 07.30 WIB di simpang 3 Penggung, Klaten. Adiknya ditilang karena mengendarai motor tidak menggunakan helm dan tidak membawa STNK.

"Tidak bawa helm dan STNK. Setelah diberikan teguran adik kemudian diperbolehkan kembali ke rumah tanpa ditilang. Namun adanya uang yang diserahkan kepada petugas agar tidak ditilang adalah tidak benar," lanjut Dewi.

"Saya menulis seperti itu karena jengkel adik saya pulang terlambat dan khawatir dengan motor saya yang dibawa adik. Dengan video ini saya meminta maaf kepada masyarakat Klaten dan juga kepada Polri khususnya Polres Klaten atas postingan yang sangat meresahkan tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," pungkas Dewi.

Pernyataan Dewi itu juga dikirimkan ke grup Facebook ICK. Video dan pernyataan tertulis itu kembali mendapatkan ribuan komentar dan tanggapan.

Setelah diunggah 11 jam, pada pukul 10.20 WIB, unggahan Dewi itu sudah mendapatkan 11.206 komentar dan 4.000 lebih tanggapan netizen dengan berbagai model komentar.

Sebelumnya diberitakan akun Facebook Dewi memposting unggahan curhat tentang peristiwa penilangan polisi di Desa Penggung, Kecamatan Ceper, Klaten. Postingan itu viral dan ramai jadi perbincangan netizen.

Berikut ini isi postingannya:

"Lagi pisan kui broo motorku keno tilangan saiki daerah penggung klaten sak jek e aku ora tau keno tilang gowo pit kui, Iki opo tow jano razia opo? Jare ijik korona tp ngopo kog wes musim tilangan? Padahal yo pns bar gajian πŸ˜… Dunia ini sangat lucu," tulis Dewi seperti dilihat detikcom, Rabu (5/8).

Jika diterjemahkan bebas kira-kira seperti ini, "Baru sekali ini broo motorku kena tilang sekarang (di) daerah Penggung, Klaten, selama ini saya tidak pernah kena tilang bawa motor itu. Ini sebenarnya razia apa? Katanya masih Corona tapi kenapa sudah musim tilangan? Padahal PNS juga habis gajian dunia ini sangat lucu".

Unggahan itu disertai dua gambar tangkapan layar percakapan Dewi dengan seseorang yang diduga saudaranya terkait tilang. Dalam percakapan itu tampak jika motor yang ditilang tak dilengkapi surat lengkap. Respons Dewi terkait laporan tilang itu yang diduga memantik beragam reaksi dari netizen.

Ribuan netizen pun memberikan berbagai komentar. Ada yang menyindir, hingga ada yang menanggapinya dengan bercanda.

"Numpak Barakuda wae mbak anti tilang, tapi Yo kudu ganti status dadi tahanan (naik Barakuda saja mbak anti tilang, tapi harus ganti status jadi tahanan)," tulis akun iNdra Warkop.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads